JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Beberapa hari lalu Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, menuai kontroversi ditengah masyarakat, Khususnya terkait dengan hubungan politik antara PDIP dengan PKS.
Seperti disampaikan oleh Mantan Wagub DKI tersebut, kalau alasan partainya tidak mau berkoalisi dengan PKS lantaran gubernur dari PKS menjadi sumber virus korupsi, Khususnya di wilayah Sumatera Utara yang menyeret pula beberapa politisi termasuk dari PDIP menjadi terdakwa kasus korupsi tersebut.
Meski begitu, pernyataan Djarot tersebut tidak terlalu diambil pusing oleh politikus PKS, Chairul Anwar. Chairul memberikan pernyataan kalau partai tidak bermasalah dengan pernyataan Djarot tersebut dan biar masyarakat yang menilai tentang kiprah PKS di Sumatera Utara.
“Ya kita menghormati saja pendapat orang. Masyarakat yang menilai kiprah kita, seperti apa,”ujar Chairul Anwar di Gedung DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (24/07/2020).
Chairul mengatakan kalau PKS tidak seperti apa yang dikatakan Djarot, yang menjadi sumber virus korupsi, sekaligus berhasil menyentil balik Politisi PDIP tersebut kalau pernyataan Djarot dinilai sangat berlebihan.
“Dari kami tidak merasa seperti itu ya. Tidak usah ditanggapi lagi lah,” katanya.
Sebelumnya, Plt Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat, mengomentari kasus korupsi berjemaah mantan Gubernur Sumut, Gatot Pudjo Nugroho dan ikut menjerat puluhan mantan anggota DPRD Sumut. Terakhir, 11 orang sudah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Kasus korupsi berjemaah di Sumut, kan virus utama korupsinya bersumber pada Gubernur Gatot yang diusung PKS," ungkap Djarot beberapa waktu lalu, Kamis (23/07/2020).
Anggota Komisi II DPR RI tersebut menilai, menggenai kasus korupsi itu, banyak mantan anggota DPRD Sumut menjadi pesakitan dan harus menjalani proses hukum dan PDI Perjuangan mendorong KPK untuk mengungkap keseluruhan kasus korupsi berjemaah.
"Sehingga penyebaran virus itu, sedemikian masif dan puluhan anggota DPRD Sumut harus menjadi korban. Karena ikut menghirup dan menikmati virus korupsi ini," tandasnya.