JAKARTA (Teropongsenayan)- Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan tidak melakukan pembatasan bagi para pemudik khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi selama mudik Idul Adha 1441 H.
"Situasi berjalan normal. Tol elevated atas maupun bawah kita akan buka bahkan kita akan amankan, termasuk di rest area juga akan kita tempatkan anggota," kata Sambodo saat ditemui di Stasiun Juanda, Kamis (30/7).
Meski tidak ada penyekatan untuk para pemudik, Sambodo mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa skema jika terjadi kemacetan.
"Tol elevated misalnya jika sudah tidak bisa dilewati karena terjadi sesuatu, terjadi kecelakaan gitu, jalur elevated itu kita tutup dan kita pindahkan ke bawah," ujar Sambodo.
Skema lainnya jika kepadatan lalu lintas terjadi hingga memakan seluruh ruas jalan maka Polda Metro Jaya akan memberlakukan sistem contra flow.
"Bahkan seandainya terjadi contraflow kita skenariokan pelaksanaan one way arah timur baik saat arus mudik, dan juga saat arus balik," kata Sambodo.
Polda Metro Jaya memperkirakan arus mudik untuk Idul Adha 1441 H akan mencapai puncaknya pada Kamis (30/7) malam.
Puncak arus mudik diperkirakan akan meningkat setelah para pekerja kantoran pulang dan langsung berangkat menuju ke kampung halaman masing-masing.
"Kita perkirakan mulai sore setelah pulang kantor, akan ada peningkatan (arus lalu lintas) di ruas-ruas jalan, baik di jalur arteri maupun di tol," ujar Sambodo.
Kasus Positif Jakarta Meningkat
Dalam catatan Satgas Covid-19 hingga Rabu (29/7), secara kumulatif jumlah kasus positif di DKI Jakarta mencapai 20.572 kasus. Dengan jumlah itu, Jakarta berada di posisi kedua terbanyak secara nasional di bawah Jawa Timur.
Jumlah kasus di DKI hanya selisih sekitar seribu kasus dengan Jawa Timur dengan total kasus positif 21.484 kasus.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, terhitung sudah ada 375 pegawai dari 59 kantor di ibu kota yang terpapar covid-19.
Kantor-kantor ini berasal dari berbagai instansi, mulai kementerian, kepolisian, swasta, hingga Pemprov DKI.
Kementerian Keuangan dan Kemendikbud penyumbang angka terbanyak dengan total masing-masing 25 dan 22 kasus
Protokol kesehatan harus diterapkan untuk mengurangi penularan virus Corona. Jangan sampai virus COVID-19 yang berasal dari orang tanpa gejala dari Jakarta justru ikut mengalir ke daerah bersamaan dengan orang mudik.