Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 07 Agu 2020 - 13:56:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengungkapan Ratusan Kilogram Sabu di Kalimantan Selatan, Bamsoet Minta Perketat Keamanan Diperbatasan

tscom_news_photo_1596783417.jpg
Bamsoet Ketua MPR (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kinerja kepolisian yang berhasil mengamankan 10 karung berisi 200 Kg sabu di Kalimantan Selatan, pada Kamis (6/8/20), sebagai bagian dari jaringan 208 Kg Sabu yang telah berhasil diungkap pada Maret 2020.

Keberhasilan tersebut merupakan kerjasama tim gabungan Satgassus Merah Putih Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya dan Polda Kalimantan Selatan.

"Mengingat luasnya wilayah Indonesia, menutup berbagai pintu masuk Narkoba bukanlah pekerjaan mudah. Tugas berat itu harus dipikul kepolisian demi memastikan masa depan anak bangsa tak terciderai Narkoba," kata Bamsoet di Jakarta, Jumat (7/8/20).

Bamsoet menyebut data Badan Narkotika Nasional menyebutkan, di tahun 2019 lalu pengguna Narkoba di Indonesia mencapai 3,6 juta jiwa dengan pengguna rata-rata berusia 15-65 tahun. Keberhasilan mengamankan 200 Kg sabu maupun berbagai Narkoba lainnya, adalah keberhasilan menyelamatkan masa depan bangsa.

Mantan Ketua DPR RI ini mendorong kepolisian untuk terus memperkuat penjagaan di perbatasan. Terlebih di suasana pandemi Covid-19, bisa jadi para penyelundupan justru memanfaatkannya untuk memasukan lebih banyak Narkoba ke Indonesia karena mengira kepolisian mengendurkan penjagaan.

"Kita patut curiga bahwa masuknya Narkoba ke Indonesia tak semata menguntungkan para pengedar dari segi ekonomi saja. Melainkan juga patut dicurigai sebagai aksi untuk melemahkan kedaulatan bangsa Indonesia. Dengan semakin meningkatkan kewaspadaan, semakin besar peluang Indonesia terlepas dari jerat Narkoba," tandas Bamsoet.

Ia juga menekankan perlunya kepolisian Indonesia membangun kerjasama erat dengan kepolisian di berbagai negara, khususnya Asia Tenggara. Karena tak hanya Indonesia yang dihujani Narkoba, negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand juga punya masalah serupa. Selain Narkoba, peredaran obat-obatan sintesis seperti metamfetamin dan fentanyl juga perlu diwaspadai.

"Kuncinya ada di penegakan hukum. Selain memberikan efek jera, penegakan hukum terhadap para bandar dan pengedar juga harus memberikan sinyal kuat kepada dunia, bahwa Indonesia tak main-main dalam memberantas Narkoba," pungkas Bamsoet.

tag: #mpr  #bamsoet  #tnipolri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement