JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ledakan gardu listrik di dekat lampu lalu lintas Fatmawati arah Blok M, Jakarta Selatan, Ahad (1/11) siang, tidak terkait dengan gangguan distribusi listrik akibat kerusakan Gardu Induk Tegangan Tinggi (Gitet) Muara Tawar, ujar otoritas terkait.
"Kejadian di gardu listrik Fatmawati ini tidak ada hubungan dengan sistem di Muara Tawar," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan di Jakarta.
Pihaknya telah mengecek ke lokasi gardu yang meledak serta melakukan analisis kerusakan.
Doddy mengatakan ada gangguan pada koneksi tegangan rendah di instalasi gardu. "Salah satu kabel terbakar, mungkin kena angin saat hujan tadi," katanya.
Doddy memastikan dampak dari ledakan gardu tersebut tidak meluas, hanya sebagian kecil pelanggan yang terdampak. "Pengaruhnya minor. Tidak berdampak luas," katanya.
Informasi gardu listrik yang meledak di kawasan Fatmawati disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Sri Widodo.
Gardu listrik di dekat Traffic Light Fatmawati arah ke Blok-M meledak sekitar pukul 13.49 WIB. "Iya betul, tadi meledak terus terbakar. Sudah dari siang tadi sebelum hujan," kata Sri Widodo.
Polisi melakukan pengamanan di sekitar lokasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Objek yang terbakar juga sudah berhasil dipadamkan sehingga sudah tidak ada lagi asap dari gardu listrik tersebut.
Butuh 2,5 Jam
PT PLN (Persero) membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk memulihkan distribusi pasokan listrik wilayah Jakarta dan sekitarnya akibat gangguan sejumlah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet), Ahad siang.
"Kurang dari 2,5 jam, total pasokan listrik di Jakarta Raya dapat dipulihkan kembali," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan di Jakarta.
Direktur Bisnis Regional Jawa, Bali, Madura PT PLN (Persero) Haryanto WS mengatakan penyebab gangguan distribusi listrik di sebagian wilayah Jakarta bagian timur serta Jawa Barat bagian utara terjadi pada pukul 12.58 WIB.
Situasi itu terjadi bertepatan dengan kondisi hujan deras disertai petir yang melanda kawasan tersebut.
"Telah terjadi gangguan adanya alat PLN yang disebut sebagai pemutus beban listrik berkapasitas 500 KV di Muara Tawar mengalami "blackout"," katanya.
Situasi itu direspons secara otomatis oleh sistem dengan mengisolasi saluran lain yang tidak terdampak sehingga gangguan tidak sampai meluas.
"Jalur setelah Muara Tawar melakukan isolasi diri supaya sistem tidak padam semua. Sehingga ada beberapa Sutet mengalami pemadaman," katanya.