JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Makam mantan Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, Soekarno, yang terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar ternyata sarat nuansa politik pemerintahan orde baru. Demikian ujar Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said.
Menurut Salim, alasan utama Soeharto sebagai penguasa orde baru memakamkan Bung Karno di Blitar adalah agar jauh dari hingar bingar pusat kekuasaan orde baru.
"Soalnya simpel sekali. Soekarno dimakamkan di Blitar karena keputusan Pak Harto itu keputusan politik. Menjauhkan makam Soekarno dari kekuasaan. Itu untuk menghindari ziarah politik atau ziarah benaran," ujarnya dalam diskusi’Bung Karno Lahir di Mana?: Bagaimana Kita Memperlakukan Sejarah', di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6/2015).
Untuk diketahui, kompleks makam Bung Karno yang memiliki gaya arsitektur Jawa ini, berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 1,8 hektar. Makam Bung Karno pun menjadi ikon Kota Blitar. Hampir setiap tahun, makam Bung Karno ini mampu menyedot kehadiran 400 hingga 500 ribu orang pertahun. Tak hanya untuk keperluan ziarah, tapi juga wisata. (mnx)