JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Mulyanto mengaku tidak mendengar isu pemadaman listrik bergilir seperti dikemukakan Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza dalam sebuah postingannya di media sosial baru-baru ini.
Mulyanto kembali menegaskan bahwa hasil rapat bersama antara Komisi VII DPR RI dengan PLN beberapa waktu lalu tidak ada muncul isu mengenai pemadaman listrik secara bergilir.
“Dari rapat Panja Listrik Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Gatrik dan Dirut PLN beberapa hari lalu, sama sekali tidak muncul isu dan pembahasan mengenai pemadaman listrik secara bergilir,” ungkapnya saat dihubungi TeropongSenayan.Com, Selasa (26/1/2021).
Saat ini harga batu bara internasional terdongkrak naik. Hal ini akan diikuti dengan kenaikan HBA (harga patokan batu bara), yang diterbitkan pemerintah. Maka barang tentu PLN akan mengacu pada harga patokan batu bara atau HBA tersebut.
“Dengan kenaikan HBA ini apakah langsung berdampak pada pemadaman bergilir? Tentu dari rapat Panja Listrik tidak tertangkap keluhan PLN seperti itu,” tandasnya.
Saat ini dari Komisi VII tidak ada hasil rapat yang mengumumkan adanya pemadaman listrik bergilir. Begitupun juga dari pihak PLN tidak adanya keluhan mengenai kurangnya pasokan atau keluhan mengenai harga pasokan batu bara.
Mulyanto juga mengatakan bahwa jika nanti adanya pemadaman bergilir itu karena beberapa faktor.
“Faktor yang menyebabkan pemadaman listrik bergilir yakni kekurangan pasokan, perbaikan atau perawatan, atau ada keperluan lain yang mendesak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Faisol Riza melalui akun instagramnya @faisol8418, ia mengungkapkan bahwa kemungkinan pemadaman listrik secara bergilir hingga Maret 2021 mendatang. Karena menurutnya, pemadaman bergilir tersebut disebabkan oleh pasokan batu bara yang tidak stabil.
“Situasi listrik nasional kita hari ini sudah prihatin. Kemungkinan akan ada pemadaman secara bergilir karena pasokan batu bara yang tidak stabil,” tulisnya pada akun instagramnya pada Senin (25/1/2021).
