Berita
Oleh Ilyas pada hari Minggu, 07 Jun 2015 - 08:38:20 WIB
Bagikan Berita ini :

Kesalahan Jokowi Sebut Tempat Lahir Soekarno Jadi Bahan Ledekan

88Jokowi-setkab.jpg
Jokowi (Sumber foto : Setkab)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kesalahan Presiden Jokowi menyebut tempat lahir Proklamator RI Soekarno masih menjadi bahan ledekan. Kota Blitar pun menjadi ramai dibicarakan karena mantan Gubernur DKI itu menyebutnya sebagai tempat lahir Soekarno.

Presiden Jokowi sangat terkesan terhadap Presiden pertama RI Soekarno. Bahkan setiap berada di tempat kelahiran Soekarno di Blitar, Jawa Timur, hati Jokowi selalu bergetar.

"Surabaya Ibu Kota Jatim. Blitar ibu kota gagal paham sejarah," tulis Tuluz, salah seorang netizen, Minggu (7/6/2015).

"Dulu surabaya itu di Blitar. Surabaya baru ada 10 November 1945," tulis akun lainnya.

Ada pula yang menulis, "Mungkin dulu Blitar namanya Soerabaya."

Ada pula yang secara bercanda seolah membenarkan perkataan Jokowi tersebut. "Kita ngikut apa kata Jokowi ajalah, kalau dia bilang di Blitar ya berarti di Blitar yang benar. Surabaya cuma salah tulis aja."

Para netizen ini awalnya hanya menanggapi tweet pendek mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Dalam cuitannya Anas mengajak netizen menebak perbedaan Surabaya dan Blitar.

"Tuips, apa beda Blitar dan Surabaya? #kuispagi *admin," tulis Anas melalui akun twitternya @anasurbaningrum.

Seperti diketahui, pada 1 Juni lalu, pidato Jokowi di Blitar menggegerkan publik. Namun pidato itu menjadi geger karena kesalahan isi tentang kelahiran Presiden Pertama RI.

"Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran Proklamator kita, Bapak Bangsa kita, Bung Karno, hati saya selalu bergetar," ujar Jokowi dalam sambutan di peringatan Hari Pancasila, di Alun-alun Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (1/6/2015). (iy)

tag: #Jokowi  #bung karno  #tempat lahir soekarno  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement