JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menegaskan, konflik yang menimpa Partai Demokrat saat ini sangat jauh berbeda dengan konflik yang terjadi pada PKB di tahun 2008.
Hal tersebut disampaikan oleh Didi saat merespon pernyataan juru bicara Partai Demokrat versi KLB atau kubu Moeldoko, M Rahmad yang menyebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus belajar pada kasus sengketa PKB tahun 2008 saat SBY menjabat Presiden RI.
"Sangat berbeda pada tahun 2008 tidak ada intervensi aparat negara setingkat Menteri (KSP). Pada saat tahun 2008 konflik PKB Internal, Cak Imin itu kan dari internal. Dan kami sama sekali tidak intervensi (saat itu), kalau tidak salah itu selesai di pengadilan," kata Didi kepada wartawan, Rabu, (10/3/2021).
Didi menegaskan, jika KLB sepihak yang diselenggarakan kubu Moeldoko di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), juga tidak dihadiri oleh satupun Ketua DPD Partai Demokrat.
Bahkan, ungkap Didi, hampir setiap Ketua DPC Partai Demokrat se Indonesia juga sudah menyatakan dukungan kepada partai Demokrat yang sah di bawah pimpinan (AHY).
"Sudah banyak para ahli politik dan hukum yang mengatakan berbeda konflik 2008 (PKB) dengan perampasan dan perebutan Partai Demokrat oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko," tutur Didi.
Dengan demikian, Didi meyakini, jika Menkumham Yasonna Laoly tidak akan berani macam-macam terhadap Demokrat terkait kisruh yang terjadi saat ini.
Keyakinan tersebut, kata Didi, datang setelah melihat pernyataan Yasonna Laolly yang menyatakan akan bersikap objektif dan profesional dalam menangani kisruh Partai Demokrat.
"Saya meyakini Menkumham Yasonna Laolly tidak akan berani macam-macam, tidak akan berani menganulir suatu hal yang menjadi keputusan hukum, konstitusi yang dilakukan tahun 2020,” tandas Didi.