JAKARTA ( TEROPOMG SENAYAN ) --Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta pemerintah mengendalikan harga pangan selama bulan Ramadan. Menurutnya, itu penting agar tidak menyulitkan masyarakat yang ekonominya tengah terdampak pandemi Covid-19.
"Saya sangat berharap mudah-mudahan harga pangan dapat dikendalikan oleh pemerintah, sehingga tidak memberatkan masyarakat yang saat ini tengah mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi," kata pemilik sapaan akrab Zulhas itu dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring, Rabu (14/4).
Lebih lanjut, Zulhas menyoroti fenomena banjir pangan impor di pasar Indonesia. Ia mengaku Indonesia masih belum benar-benar mampu berdaulat di bidang pangan.
Menurutnya, hal ini merupakan persoalan yang sangat serius yang bisa menyengsarakan masyarakat jika tidak ditangani dengan baik.
"Dalam dua dekade terakhir, sejak reformasi 23 tahun lalu, Indonesia cukup bergantung pada impor beras dari Vietnam, Thailand, Tiongkok, Pakistan, Taiwan, hingga Myanmar," kata Wakil Ketua MPR itu.
Berangkat dari itu, Zulhas berharap pemerintah dan semua pihak serius menyelesaikan persoalan impor pangan. Pasalnya, menurutnya, masalah impor pangan senantiasa menjadikan rakyat kecil dan para petani lokal sebagai korban.
"Ketergantungan kita pada pangan impor juga menunjukkan kegagalan kita sebagai bangsa mempersiapkan ketahanan pangan," katanya.
Zulhas melanjutkan, kebiasaan impor memiliki hubungan dengan praktik demokrasi transaksional yang berbiaya tinggi. Menurutnya, demokrasi dan cara menjalankan pemerintahan pasca-reformasi perlu dievaluasi.
Ia pun menyinggung jumlah para pemburu rente yang mencari keuntungan cepat yang semakin banyak.
"Kebijakan impor saya kira muncul dari perilaku para pemburu rente yang memaksakan agar kebijakan impor ini terus langgeng di republik yang kaya ini. Para pemburu rente ini mencari keuntungan sesaat dan rela mengorbankan nasib rakyat kecil, nasib petani, nasib anak-cucu kita di kemudian hari," kata Zulhas.