JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengecam keras upaya fitnah dan penyebaran HOAX yang dilakukan oleh Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi yang mengunggah postingan di Media Sosialnya. Ia menilai tindakan yang dilakukan Saudara Budi Arie sangat tidak sesuai dengan amanah yang sedang diembannya, mengingat masih banyak urgensi tugas yang perlu diperhatikan Pemerintah terkait penanganan pandemic covid-19.
“Saya menyayangkan sikap saudara Wamen yang terlihat tidak bijaksana, keluar dari tupoksinya dan mencoba menggiring opini masyarakat dengan menyebarkan fitnah dan Hoax. Seyogyanya, saudara Wamen itu focus terhadap penanganan COVID-19 karena hal tersebut lebih sesuai tupoksi Saudara selaku pembantu Presiden.
Hingga hari ini saja, di desa-desa tertinggal masih banyak sekali masyarakat yang sulit mendapatkan akses vaksin," kata Syarief Hasan kepada wartawan, Minggu (25/7/2021).
Apalagi bicara fasilitas kesehatan lainnya, kata Syarief, kehabisan obat, ketidaktersediaan oksigen, terbatasnya kamar bagi pasien covid di RS, Itu lebih penting untuk menjadi perhatian dibandingkan posting yang aneh-aneh di media sosial. Di Desa itu masih lemah tracing pasien Covid nya, nah itu lebih penting untuk diurusi.
"Jadi saya pikir fokus saja lah memperbaiki sistem yang masih kacau ini. Rakyat lebih butuh perhatian Bapak dibandingkan bapak cari sensai tebar hoax sana-sini," kata politisi senior Partai Demokrat ini.
Dalam postingan yang diunggahnya, Wamendes Budi Arie Setiadi mencoba membangun opini dengan membagikan Karikatur “DE-MO-K-RA-T Pakai Tangan Adik-adik Mahasiswa Lagi Untuk Kepentingan Syahwat Berkuasanya”, ditambah tagar BongkarBiangRusuh. Budi Arie Setiadi telah berusaha memfitnah Partai Demokrat sebagai biang rusuh dan menggunakan tangan adik-adik mahasiswa untuk kepentingan syahwat berkuasa yang mana hal tersebut tidak mendasar dan merupakan HOAX.
“Presiden Jokowi sudah mrmaparkan bahwa anggaran BLT Dana Desa sampai hari ini pencairannya baru 21,2 persen yang diterima warga jauh dari target seharusnya alias BURUK sekali. Inilah tugas utama sebagai Wamen bukan sebagai buzzerp. Anggaran itu sangat dibutuhkan oleh Rakyat dalam situasi COVID-19 tapi sangat lamban prosesnya dan tidak maksimal. Banyak Rakyat Desa yang meninggal menjadi korban pandemic, apa itu tidak menjadi Perhatian saudara Wamen? Coba lah lebih bersimpati kepada Rakyat dan jalankan tugas yg diperintahkan oleh Presiden dibandingkan hanya jadi Buzzerp," tutup Syarief Hasan.