JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sarifuddin Sudding mengatakan, kebakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang merupakan puncak akibat dari seluruh permasalahan sistem pemasyarakatan saat ini.
Ia mendesak segera dilakukannya evaluasi dan audit seluruh lapas yang ada di Indonesia. Dari peristiwa terbakarnya Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang, Banten itu mengakibatkan puluhan napi tewas.
Sarifuddin Sudding juga memandang bahwa, Menkumham Yasonna Laoly perlu segera mengundurkan diri. Pengunduran diri Yasonna menurut dia, dianggap perlu sebagai bagian dari pertanggungjawaban moral lantaran dinilai tidak becus dalam pengelolaan lapas.
Terlebih legislator PAN ini mempersoalkan lapas yang kelebihan kapasitas atau over capacity. Padahal diakui Sudding, Komisi III sudah berulang kali mengingatkan persoalan tersebut kepada Yasonna.
"Ini ada tragedi kemanusiaan dan kita tidak bisa tutup mata begitu saja. Ada 43 korban jiwa di sana. Kalau dia punya moral, dia harus mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban atas tewasnya 43 orang. Jadi bukan lagi tanggung jawab itu diserahkan ke kalapas atau dirjen, tapi dia sebagai pengambil kebijakan harus bertanggung jawab penuh," kata Sudding kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).
Maka dari itu, ia menegaskan, bahwa pengunduran diri Yasonna sebagai Menkumham memang layak dilakukan. Ia juga menilai Presiden Jokowi patut mengevaluasi Yasonna.
"Kalau dia tidak mundur, saya kira Presiden Jokowi harus mengevaluasi," kata Sudding.
Evaluasi dikatakan Sudding dilakukan mengingat tindakan Yasonna yang kekinian dianggap selalu mengobok-obok partai politik. Mengingat posisi Yasonna selaku Menkumham yang memiliki wewenang memberikan legalitas atas kepengurusan partai politik.
"Saya kira sudah cukuplah Yasonna, saya kira sudah tidak ada parpol yang harus diobok-obok dan saya kira sudah perlu dievaluasi lah," tandas Sudding.
Diberitakan sebelumnya, jumlah korban tewas dalam insiden kebakaran di Lapas Klas I Tangerang bertambah menjadi 44 orang. Hal itu menyusul tiga korban yang meninggal hari ini. Dalam kebakaran itu juga mengakibatkan puluhan narapidana mengalami luka-luka. Diduga, kebakaran di Lapas Klas I Tangerang karena korsleting listrik.