JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- BUMN migas PT Pertamina (Persero) tancap gas dalam
mengembangkan bisnis di sektor hulu hingga hilir demi memenuhi kebutuhan energi nasional dan
mengantisipasi transisi energi menuju net zero melalui kesepakatan kerjasama dengan ExxonMobil
Indonesia.
Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury turut menyaksikan penandatanganan kesepakatan
kerjasama yang dilakukan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dan President ExxonMobil
Indonesia, Irtiza H. Sayyed di Houston, Amerika Serikat pada Jumat, 17 September 2021 lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif kerjasama ini: “Saya menyambut baik penguatan
kerjasama Pertamina dengan ExxonMobil Indonesia ini, juga dukungan yang diberikan Ibu Menteri Luar
Negeri Retno Marsudi. Ini adalah langkah nyata dan kolaboratif untuk menjawab tantangan transisi
energi yang sudah memasuki fase akselerasi dekarbonisasi menuju net-zero. Ini tidak bisa dilakukan
sendiri, perlu dukungan dan kerjasama dengan berbagai pihak.”
Dalam kesepakatan ini, kedua perusahaan memberikan dukungan kepada afiliasi bisnis untuk
melakukan sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan.
Beberapa potensi kerjasama skala
global multi-tahun telah teridentifikasi. Potensi tersebut antara lain pengembangan riset dan teknologi
migas di sektor hulu dan hilir, termasuk melakukan kajian dalam pengembangan dan penerapan
teknologi rendah karbon, juga kerjasama lain untuk meningkatkan value perusahaan masing-masing diberbagai mata rantai bisnis hilir migas.
Potensi pengembangan kolaborasi lainnya antara lain pengembangan Carbon Capture, Utilization, and
Storage (CCUS) untuk menekan emisi karbon dan sebagai bagian dari upaya Enhance Oil and Gas
Recovery di sumur-sumur Pertamina untuk meningkatkan produksi migas negara.
Wakil Menteri BUMN I menyatakan: “Setelah sejak 1971 Pertamina dan ExxonMobil sudah memiliki
kerjasama strategis pada sisi Upstream, kali ini dilakukan penandatanganan pada Downstream atau
hilirisasi dengan ExxonMobil agar Indonesia mendapatkan akses infrastruktur energi yang baik kedepannya.”
Kolaborasi ini, lanjut Pahala, khususnya diharapkan dapat mendorong penguatan hilirisasi industri
migas terutama terkait pemanfaatan teknologi ExxonMobil untuk Pertamina dalam meningkatkan
kapabilitas kilang, petrokimia, lubricant, dan produk turunan lainnya, serta memperluas akses pasar
turunan produk migas.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menambahkan, kerjasama juga akan dikembangkan pada
kolaborasi pada penanganan isu global terkait penyelamatan lingkungan melalui studi bersama dan
peluang bisnis dalam teknologi rendah karbon termasuk Carbon Capture, Utilization and Storage.
Kerjasama ini juga sejalan dengan aspirasi global Pertamina pada aspek Environment, Social and
Governance.
“Saat ini kolaborasi CCUS sedang dalam pembahasan lebih lanjut dan diharapkan dapat
merepresentasikan kolaborasi G2G untuk tujuan yang lebih besar dan saling menguntungkan,” pungkas Nicke.