JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Transfer data dan sanksi hukum yang disambar kepada masyarakat akan memperkuat kedaulatan dalam penggunaan data digital. Bicara kedaulatan data tidak lepas dari kemampuan negara Indonesis dalam menjaga kedaulatan di dunia maya.
"Negara kita sejauh ini secara umum bisa dikatakan bukanlah negara pencipta teknologi, tapi negara pengguna teknologi. Ini tantangannya menegakkan kedaulatan. Kemandirian dalam hal teknologi adalah PR besarnya," kata Anggota Komisi I DPR RI Sukamta dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/10/2021).
Secara geopolitik, kata Sukamta, PDP bisa menjadi instrumen bagi entitas internasional untukmengucilkan suatu negara. Negara yang tidak memiliki adequacy bidang PDP akan terkucilkan dalam hal transfer data lintas negara. Artinya negara tersebut tidak akan dapat melakukan pertukaran data dalam pergaulan internasional. Undang-undang haruslah futuristik dan visioner.
"Maka, pengaturan data center harus ada di dalam wilayah NKRI. Negara ini harus punya power terhadap pengendali-pengendali data asing yang beroperasi di sini (over the top), salah satunya dengan mewajibkan data center. Dengan itu inilah tantangannya untuk menegakkan kedaulatan. Dan, kemandirian dalam hal teknologi adalah PR besarnya," katanya.
Sementara Iqsan Sirie menjelaskan bahwa data, baik itu data pribadi atau Data non-pribadi misal data transaksi, data keuangan, data kesehatan dan lain-lainnya pada perkembangannya bisa dianggap sebagai bahan bakar ekonomi digital yang sedang di alami saat ini termasuk juga revolusi-revolusi industri yang di sebut dengan 4.0 industry revolution bahan bakarnya dalah data.
"Kemudian data ini digunakan untuk mendorong pelaksanaan inovasi-inovasi yang bersikap digital. Nah hal ini sangat koperatif dengan platform Facebook atau perusahaan-perusahaan logistik, perusahaan finansial, dan sebagai macamnyayang menjadikan data sebagai acuan usahanya. Data flowmerupakan informasi yang jadi salah satu kepentingan usaha ataupun kepentingan korporasi dalam melaksanakan human resources nya," kata ia.