JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Jabatan Juru bicara (Jubir) Presiden yang sebelumnya diduduki oleh Fadjroel Rachman sampai saat ini masih kosong belum diisi oleh siapapun pasca Fadjroel dilantik menjadi Dubes Kazakhstan.
Pasalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan belum memiliki rencana untuk menunjuk Juru Bicaranya yang baru untuk menggantikan Fadjroel Rachman yang dipercaya menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhstan.
"Belum," ucap Jokowi usai menghadiri acara HUT ke-10 NasDem di Jakarta Selatan, Kamis (11/11/2021).
Presiden Jokowi mengatakan untuk sementara ini juru bicara Presiden diwakili oleh dirinya sendiri. "(Jubir) sendiri aja," ucapnya seraya tertawa.
Di sisi lain, isu reshuffle kabinet kian kencang seiring masuknya PAN ke dalam koalisi. Namun Jokowi menegaskan saat ini dirinya belum berpikir soal reshuffle kabinet.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia adalah negara besar dan sedang memegang tongkat keketuaan G20. Bahkan di tahun 2022 juga akan dipercaya memimpin ASEAN.
“Dan perlu saya tegaskan sekali lagi kita ini adalah negara besar yang sering kita lupa. Sering kita lupa. Nanti setelah kita menjadi keketuaan di G20 berikutnya di tahun 2022 nanti kita juga akan menerima tongkat menjadi ketua di ASEAN juga. Mungkin di bulan-bulan Oktober atau November 2022,” katanya di HUT Ke-10 Partai Nasdem, Kamis (11/11/2021).
“Kembali lagi saya sampaikan kita ini adalah negara besar. Negara Indonesia adalah negara besar dengan sejarah besarnya. Dan kita ingin betul, sekali lagi kita manfaatkan ini untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan dunia dalam rangka apapun,” lanjutnya.
Namun begitu, Jokowi mengaku sedih karena posisi Indonesia yang semakin dihormati negara lain malah sering dikerdilkan di dalam negeri.
“Tetapi yang sering saya sedih. Posisi kita semakin dihargai, posisi kita semakin dihormati, posisi kita semakin dipandang oleh negara lain tapi sering di negara sendiri dikerdilkan. Ini yang sering membuat saya sedih,” tuturnya.