JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Masyarakat global saat ini tidak bisa dipisahkan dari infiltrasi aplikasi-aplikasi media sosial. "Media sosial dan pewarta warga (citizen journalism) merupakan kekuatan masyarakat sipil lebih mudah dalam menjalankan perannya sebagai kekuatan penyeimbang kekuasaan dan penyangga negara.
Hal itu dijelaskan dengan tegas oleh Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi dalam seminar yang mengangkat Tema "Tantangan Jurnalistik dan Media Sosial", pada hari Selasa (22/11/2021).
Dalam Seminar Nasional Pengembangan Wawasan Jurnalistik Mahasiswa itu, dilaksanakan oleh HKBP Nommensen Medan bersama Unit Pers Mahasiswa Bidik UHM menggelar. Kegiatan ini bekerjasama antar UKM. Diawali Open Speech Dr. Ir Sindak Hutauruk, MSEE sebagai pembuka Seminar yang berlangsung daring zoom.
Narasumber yang hadir diantaranya adalah H. Fachrul Razi MIP (Ketua Komite I DPD RI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Si (Ketua Umum PPWI).
"Perkembangan new media, diperkuat dengan semakin banyaknya media sosial seperti situs jejaring sosial (social network site) dan weblog interaktif dalam jalinan komunikasi antarwarga. Hadir-nya ruang publik baru (new public sphere) dengan menciptakan komunitas komunitas virtual dalam kehidupan modern sudah tak terbantahkan lagi. Ramainya penggunaan internet melahirkan peradaban baru komunikasi politik termasuk munculnya sejumlah terminologi baru seperti cyberdemocracy, cyberprotest, dan new public sphere untuk tautan gagasan, pemikiran, dan partisipasi politik," tegas Fachrul Razi yang juga sebagai Alumni FISIP Universitas Indonesia.
Kemudian, Fachrul Razi juga menjelaskan bahwa Media baru telah menghadirkan gelombang demokratisasi. Media sosial merupakan teknologi yang bersifat praktis dan cepat sehingga dapat dengan mudah digunakan oleh siapa pun.
"Kehadiran media baru berbasis digital membuat informasi politik tidak hanya semakin masif, tetapi juga terdistribusi dengan cepat dan bersifat interaktif," pungkasnya.