JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Hasil pendataan BPBD Lumajang hingga Selasa (7/12/2021) siang, menyatakan korban jiwa meninggal dunia bertambah 29 jiwa, akibat meletusnya Gunung Semeru. Jumlah luka berat 69 jiwa, dan luka ringan 100 jiwa.
Hingga saat ini, 27 orang hilang yang dilaporkan belum dapat ditemukan karena sebagian besar tidak punya saksi kunci sehingga informasi lokasi yang didapat kurang akurat.
Pencarian yang dilakukan kerap nihil.
Meski begitu, tim SAR BPBD Jawa Timur dan BPBD Lumajang bersama relawan tetap melakukan pencarian. Seperti salah satunya di aliran lahar kawasan Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pada Selasa (7/12/2021
Pantauan Tugu Malang ID, tiga orang tim SAR turun ke aliran lahar usai mendengar petunjuk dari warga sekitar yang menjumpai aktivitas pertambangan pasir sebelum kejadian. Endapan material yang dipijak juga sudah mengeras. Namun hasil pencarian tersebut nihil.
""Ini tadi kami cari masih nihil dan terkendala endapan material vulkanik di medan lokasi masih panas. Namun pada prinsipnya tidak masalah, kami terus lakukan pencarian,"" jelasnya.
Tak hanya di situ, pencarian korban juga disebar di tiga titik berbeda antara lain di SRU 1 Desa Kajar Kuning dan Curah Kobokan, SRU 2 di Tambang Pasir H Satuhan, dan SRU 3 di Desa Kebondeli dan Kampung Renteng.
Sementara itu, data dari Basarnas menyebutkan ada 34 korban jiwa meninggal dan 16 orang dalam pencarian. Lebih lanjut, data akan disinkronisasi lebih lanjut karena proses identifikasi.
Lebih lanjut, akibat gempa ini tercatat membuat dampak kerusakan 2.970 unit rumah terdampak, 31 unit fasum, 24 unit sarana pendidikan, 5 unit tempat ibadah, 1 unit faskes, dan 1 unit Jembatan Gladak Perak terputus.