JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pekan lalu, Emiten tambang, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) memantul dengan cukup tinggi, yakni naik 12,17 persen atau 210 poin ke level 1935.
Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo mengapresiasi kenaikan saham tersebut. Menurutnya, dengan kenaikan signifikan itu, maka saham Antam menjadi stabil, terutama setelah mengalami penurunan di awal tahun 2022 ini.
Satrio pun mengungkapkan bahwa saat ini merupakan waktu yang menarik dan tepat untuk berinvestasi saham Antam. Stabilitas saham ini menurutnya, merupakan peluang bagi investor untuk memiliki saham Antam, karena memiliki prospek yang postif.
"Kalau invesment saham Antam sekarang menarik, terutama setelah kemarin ada kenaikan cukup tinggi sampai 1900,” kata Satrio kepada wartawan, Senin, 24 Januari 2022.
Satrio menilai, dengan harga saham yang terjadi kenaikan, ditambah kinerja perusahaan yang positif, hal itu menjadi nilai plus, terutama dalam menganalisis fundamental perusahaan. Fundamental ini didapat dengan melihat price to earning ratio (PER) dan price to book value-nya (PBV).
"Jadi saat ini, fundamental lumayan bagus. PER normal, kalau harga segini Antam cukup normal. Tidak ketinggian,tidak mahal, tidak murah, net profit margin, utang terkendali. Semuanya bagus. Bahkan bersaing dengan Inco, lebih bagus Antam," jelas dia.
Satrio menilai, melonjaknya saham Antam ini dipicu oleh beberapa faktor. Di antaranya berkaitan dengan rencana feronikel yang akan jadi bahan baku mobil listrik. Hal itu dapat dipastikan akan memperkuat saham Antam kedepannya.
"Lebih ke arah perdagangan di pasar, semua tergantung keterkaitan sektor metal, nikel terkait mobil listrik. Kalau sejauh ini awal tahun timing semangat mobil listrik," jelasnya.
Dalam beberapa bulan ini, pemerintah terus mendorong semua pihak, termasuk para pelaku usaha transportasi massal swasta untuk menggunakan kendaraan listrik, dan juga terus berupaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang baik. Misalnya manajemen baterai, tempat pengisian daya (charging), harga yang terjangkau, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, neraca pasokan nikel sendiri diperkirakan akan surplus 45.000 ton pada tahun 2022 ini. Surplus pasokan didorong oleh nikel berkalori rendah Nickel Pig Iron (NPI) yang diproduksi oleh Indonesia, produsen nikel terbesar dunia. Global Palladium Fund memperkirakan surplus nikel global sebesar 59.000 ton pada tahun 2022.
Fitch Solution Country Risk & Industry Research memproyeksi harga nikel dunia tahun depan akan berada di kisaran US$ 17.000/ton. Sedangkan konsensus yang dihimpun Bloomberg memprediksi harga nikel akan berada di level US$ 19.000/ton. Saat ini (24/12/2021) harga nikel di bursa logam London (LME) berada di level di US$ 20.045/ton.