JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Lagi-lagi Rini Soemarno dinilai bikin ulah yang membahayaan keselamatan negara. Jika kemarin memaksa Telkom berkongsi dengan SingTel menggarap e_government, kini Rini meneken perjanjian utang bagi BUMN sebesar USD 40 miliar atau setara sekitar Rp 520 triliun dengan pihak Tiongkok.
Bambang Haryo Soekartono, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Gerindra mengatakan, tindakan Rini sudah sangat membahayakan Indonesia, Jika hanya sebatas investasi, mungkin masyarakat tidak akan terlalu kena dampaknya.
"Akan tetapi jika seluruh mega proyek mengharuskan tenaga kerjanya juga didatangkan dari Cina, hal ini sudah terlihat dari kesepakatan pertukaran warga negara hingga mencapai 10 juta penduduk," tandasnya.
Yang bakal jadi masalah sekarang ini adalah kondisi perekonomian Indonesia. Hingga saat ini belum menunjukan perubahan yang positif secara signifikan. "Jika nantinya Indonesia mengalami krisis dan tidak mampu bayar, maka secara otomatis perusahaan-perusahaan BUMN tersebut akan jatuh kepada tangan asing," ujar Haryo, dalam pernyataan tertulis yang diterima TeropongSenayan, Jumat (19/6/2015).
"Inilah bukti bahwa Pemerintahan Jokowi tidak memberikan solusi terbaik untuk rakyat indonesia, tetapi malah menjerumuskan untuk terus menjual aset-aset BUMN yang kita punya kepada pihak asing," Haryo menambahkan. Itu sebabnya, kata dia, fraksinya menolak keras kebijakan kementerian BUMN di bawah Rini Soemarno. (b)