Berita
Oleh Bachtiar pada hari Jumat, 16 Sep 2022 - 15:09:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Hafisz Thohir Sebut Ide Revolusi Mental Belum Terasa

tscom_news_photo_1663315790.jpg
Achmad Hafisz Thohir Anggota Komisi XI DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Posisi dan keberadaan parlemen ke depan harus bisa memberikan pendidikan politik kepada generasi muda. Karena itu, generasi muda harus dipersiapkan sejak dini.

"Apalagi merekalah yang akan meneruskan kepemimpinan pada 2045 nanti, saat cita-cita Indonesia maju dan menjadi Big Five diharapkan segera terwujud," kata Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Achmad Hafisz Tohir di Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Namun demikian, Wakil Ketua umum PAN meminta agar semua itu harus dipersiapkan matang. "Perlu dipersiapkan dengan baik melalui strategi pendidikan nasional yang menurut hemat saya sangat penting adalah pembangunan karakter bangsa," ujarnya lagi.

Mantan Ketua Komisi VI DPR ini menambahkan bahwa saat ini pembangunan fisik, belum dibarengi dengan masive-nya membangun modal sosial (social capital) pada masyarakat, utamanya generasi muda.

"Saya pikir dulu ide revolusi mental akan dibarengi dengan implementasi yang practical kepada masyarakat, tapi sepertinya belum terasa implementasi riil konsep tersebut. Padahal modal sosial berupa karakter bangsa yang kuat dan mulia sangat diperlukan," terang Anggota Fraksi PAN.

Menurut Hafisz, character building sesungguhnya tidak hanya diperlukan pada awal kemerdekaan, saat Indonesia masih muda sebagai negara dan masih mencari identitas diri. Character building mestinya terus dilakukan karena generasi demi generasi terus berganti dan tantangan serta lingkungan juga berubah setiap waktu.

Lebih jauh Mantan Wakil Ketua Komisi XI DPR mengungkapkan bahwa character building adalah never ending process bagi sebuah bangsa.

"Semoga menginspirasi Pemerintah Indonesia, melalui gagasan-gagasan kecil yang saya sampaikan dengan harapan menjadikan untuk Indonesia yang lebih baik," tuturnya lagi.

Disisi lain, Legislator dari Dapil Sumsel I mengapresiasi keterlibatan anak muda dalam program ‘Magang di Rumah Rakyat’. Program ‘Magang di Rumah Rakyat’ merupakan inisiasi Sekretariat Jenderal DPR RI, khususnya Pusat Pendidikan dan Pelatihan bekerjasama dengan Kemendikbudristek.

Kegiatan yang diikuti mahasiswa dari beberapa kampus di berbagai kota ini merupakan salah satu rangkaian dari program ‘Kampus Merdeka’ yang menjadi bagian kebijakan Merdeka Belajar.

“Dengan mahasiswa yang (jumlahnya) 200-an ini, saya kira ini hal yang sangat maju bagi negara demokrasi seperti kita memandang bahwa mahasiswa adalah semacam think-tank yang idealismenya belum terkontaminasi oleh kepentingan-kepentingan,” ujar Hafisz lagi

Politisi PAN Ini menyinggung tentang peranan anak muda dalam kebangkitan ekonomi Indonesia. Bahkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia tak boleh disia-siakan dan untuk itu pemerintah maupun swasta harus bisa memberikan fasilitas untuk anak muda termasuk terkait dengan lapangan pekerjaan.

“Terkait dengan anak-anak muda ini itu kalau kita berhasil mengarahkannya dan berhasil membuka wawasan serta lapangan pekerjaan, ini akan membangkitkan ekonomi kita yang luar biasa. Maka itu kami tidak heran kalau beberapa pengamat ekonomi tingkat dunia mengatakan kita akan mencapai 5 besar dunia ketika bonus demografi ini bisa kita kawal dengan baik,” ujar Hafisz.

Terkait dengan diplomasi parlemen, Bang HT sapaan akrabnya mengatakan bahwa terbuka kesempatan besar bagi anak-anak muda untuk melanjutkan jejak yang telah dibangun para Anggota Dewan saat ini. Menurutnya, diplomasi antar negara tak hanya bisa dilakukan oleh para duta besar saja namun juga oleh seluruh anggota parlemen.

“Kalau bisa kita bicara ambassador, duta besar kan sedikit sekali karena ruang lingkupnya terbatas hanya pada Kementerian Luar Negeri saja. Tapi, kita berhitung ada sekitar 17.000 posisi (anggota) DPRD se-Indonesia dan 575 (anggota) DPR RI jadi ini peluang yang besar bagi adik-adik mahasiswa dan milenial (untuk menjalankan fungsi diplomasi parlemen),” tambah Anggota Komisi XI DPR RI tersebut.

Hafisz juga menjelaskan, hingga saat ini tidak ada regulasi yang menghalangi generasi muda menjadi politisi maupun duduk di lembaga perwakilan rakyat baik di tingkat I, II maupun di tingkat pusat. Sehingga, peluang mahasiswa ini menjadi politisi sangat terbuka dan tentunya dapat berperan serta dalam menjalankan fungsi diplomasi parlemen.

tag: #revolusi-mental  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement