JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemerintah akan segera memberikan bantuan uang tunai kepada warga di Pulau Bawean yang rumahnya rusak akibat bencana gempa, yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerusakan rumah akibat gempa berkekuatan 6,5 Magnitudo itu mencapai ribuan. Termasuk puluhan masjid, sekolah dan rumah sakit.
Nantinya, setiap rumah warga yang rusak akan mendapat bantuan untuk biaya renovasi atau perbaikan rumah mereka. Besaran dananya adalah Rp60 juta untuk rumah berkategori rusak berat.
Lalu, rumah rusak sedang sebesar Rp30 juta. Sementara rumah rusak ringan sebesar Rp15 juta.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, saat menyambangi Pulau Bawean tepatnya di lokasi pengungsian di Desa Suwari, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Gresik, Minggu (24/03/2024)
“Sesuai instruksi dari Presiden Jokowi, pemerintah pusat akan memberi bantuan, untuk rumah rusak berat akan diganti 60 juta, rusak sedang Rp30 juta dan rusak ringan Rp15 juta,” kata Suharyanto didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono dan Bupati Gresik Ahmad Yani.
Data sementara kerusakan gempa yang dihimpun oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Gresik, yaitu rumah rusak ringan 2.972, rusak sedang 1.286 dan rusak berat 820. Tempat ibadah rusak ringan 143, rusak sedang 10 dan rusak berat 11, serta beberapa fasum kantor dan sekolah yang mengalami kerusakan.
Selain itu, BNPB juga mencatat sebanyak 17.644 jiwa yang di antaranya adalah 6.277 orang anak-anak, 2.534 orang lanjut usia, dan selebihnya berusia dewasa (17-55 tahun). Mereka masih bertahan di pengungsian tenda-tenda seadanya karena khawatir gempa susulan.
Suharyanto memastikan, saat ini pemerintah sedang berupaya untuk menangani dampak dari gempa yang terjadi di 33 KM sebelah barat laut Pulau Bawean, di kedalaman 10 KM.
Dia menjelaskan,setelah tanggap darurat yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik selesai, baru selanjutnya akan masuk ke rehabilitasi konstruksi.
Dia menjelaskan untuk menentukan kriteria kerusakan, sudah ada petunjuk teknisnya.
Sementara itu, Bupati Gresik Ahmad Yani mengatakan, Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah akan berkolaborasi dalam penanganan gempa di Bawean.
Dia juga meminta masyarakat tidak mudah tertipu oleh berita-berita hoaks soal tsunami. "Insya Allah kondisinya aman,” katanya.
Untuk diketahui, kondisi saat ini sebagian besar warga Bawean, baik yang di Kecamatan Tambak maupun Kecamatan Sangkapura masih merasa trauma. Mereka takut terjadi gempa susulan yang menurut BMKG sudah lebih dari 200 kali sejak Gempa pada Jumat 22 Maret lalu.