JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan belasan ekonom untuk berdiskusi soal perekonomian terkini di Istana, Senin (29/6/2015) kemarin.
Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai, Jokowi telah salah memilih ekonom yang diusulkan oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan staf pribadinya Teten Masduki untuk membicarakan kondisi ekonomi saat ini.
"Presiden menjelaskan berbagai isu dari masalah investasi dari RRC hingga ke soal pergantian menteri," ungkap Noorsy kepada TeropongSenayan, Selasa (30/6/2015).
Noorsy mempertanyakan alasan Presiden mengundang para ekonom yang mempunyai garis pemikiran neoliberal. Kalaupun ada ekonom di luar itu, ia meragukan apakah diberi waktu kesempatan berbicara yang sama atau tidak.
"Ada yang bukan neolib. Tapi kenapa mayoritas ekonom neolib? Karena hendak mencari ekonom yang market friendly. Ekonom yang non neolib tidak diberi kesempatan bicara. Alasannya waktunya terbatas," tandasnya.
Seperti diketahui, para ekonom yang bertemu Presiden antara lain Arif Budimanta, Iman Sugema, Hendri Saparini, Djisman Simanjuntak, Anton Gunawan, Destry Damayanti, Prasetyantoko, Poltak Hotradero, Tony, Lin Che Wei dan Raden Pardede.(yn)