JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI Komisi VII, Muh Zulfikar Suhardi mengapresiasi langkah, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang berhasil mencapai kesepakatan dengan Apple salah satu wujudnya ialah membangun pabrik manufaktur dan fasilitas riset-inovasi di Indonesia.
“Saya mengapresiasi langkah pemerintah dalam hal ini karena menunjukkan bahwa kita punya power untuk bernegosiasi dan mendapatkan win-win solution,” tegas Zulfikar, Sabtu, (8/3/2025).
Zulfikar menekankan, meski nilai investasi apple di berbeda dengan negara lain, namun kesepakatan dengan Apple menunjukkan Indonesia tidak ingin terus-terusan menjadi negara konsumen.
“kita juga ingin menjadi negara yang mendapatkan manfaat dari setiap hal yang masuk ke Indonesia,” jelas dia.
Lebih jauh, Zulfikar berharap, Kemenperin dapat memastikan akan ada transfer teknologi yang terjadi sehingga Indonesia bisa betul-betul dapat manfaat dari investasi ini.
“Kita harus pastikan bahwa akan ada transfer teknologi yang terjadi sehingga kita bisa betul-betul dapat manfaat dari investasi ini,” ungkap Politikus Partai Demokrat ini.
Ia melanjutkan, ke depan Kemenperin harus menerapkan kebijakan serupa kepada setiap perusahaan-perusahaan teknologi yang ingin masuk ke Indonesia.
Hal ini, lanjut dia, agar iklim investasi yang masuk ke indonesia bisa semakin baik dan juga kerjasama yang lebih strategis serta saling menguntungkan antar pihak bisa terjadi.
“Karena kerjasama strategis ini bisa menimbulkan multiplier effect terhadap ekonomi kita saat ini, transfer tekonolgi bisa terjadi, ekosistem juga bisa lebih kuat, daya tarik untuk investasi juga bisa lebih meningkat dan tentunya penciptaan lapangan kerja serta peningkatan ekonomi,” pungkas dia.
Diketahui, pemerintah dan Apple resmi melakuka penandatanganan nota kesepahaman pada Rabu, 26 Februari 2025. Dalam kesepakatan dengan pemerintah, Apple memilih skema 3 pada periode proposal 2025 - 2028 dimana salah satunya berisi komitmen Apple membangun fasilitas riset dan inovasi di Indonesia senilai US$160 juta.
Pusat Riset dan Inovasi di Indonesia merupakan fasilitas riset dan inovasi Apple kedua yang berada diluar Amerika Serikat dan yang pertama di Asia.
Tak hanya itu, Kementerian Perindustrian telah menerbitkan sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi 20 produk Apple, yang terdiri dari 11 sertifikat TKDN untuk produk telepon seluler dan 9 sertifikat TKDN untuk 9 produk komputer tablet.
Masing-masing sertifikat TKDN tersebut telah ditandatangani oleh Kepala P3DN (Pusat Pengembangan Produk Dalam Negeri) Kemenperin.