JAKARTA (TERONGSENAYAN) --Di tengah dinamika politik yang kerap diwarnai ketegangan, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan ajakan kepada semua pihak di lingkungan DPR untuk mawas diri, introspeksi dan menyadari apa yang sudah dilakukan terhadap rakyat selama ini. Hal tersebut dianggap sebagai simbol kedewasaan dalam berdemokrasi.
Pengamat Komunikasi Politik LSPR Ari Junaedi menilai, pernyataan Puan tersebut sebagai gestur yang langka sekaligus penting dalam konteks demokrasi Indonesia saat ini.
“Ajakan Ketua DPR RI Puan Maharani merupakan sikap reflektif yang unik mengingat belum pernah ada Ketua DPR bersikap seperti Puan. Ini merupakan simbol kedewasaan dalam berdemokrasi,” kata Ari Junaedi, Selasa (15/4/2025).
Menurut Ari, sikap reflektif yang disampailan Puan menjadi bukti bahwa parlemen tak kehilangan arah dan mengutamakan kepentingan rakyat.
"Pernyataan Puan hendaknya dimaknai sebagai tekad seluruh anggota Dewan untuk mau berubah demi perbaikan kehidupan rakyat yang diwakilinya,” ucapnya.
“Agar DPR dapat berkolaborasi, menjalin komunikasi yang baik, serta bertekad untuk kemaslahatan bangsa adalah cara yang ampuh di saat kehidupan perekonomian nasional dan global sedang memburuk,” sambung Ari.
Adapun ajakan Puan disampaikan kepada seluruh pihak yang bekerja di lingkungan DPR saat menghadiri acara halalbihalal bersama Sekretariat Jenderal DPR pada Senin (14/4). Ajakan itu ditujukan bagi semua anggota dewan dan pegawai di lingkungan DPR.
Dalam sambutannya, Puan berharap seluruh pihak di lingkungan DPR untuk tetap solid, hingga mengevaluasi apa yang selama ini belum maksimal di internal DPR termasuk memperbaiki kinerja DPR yang kurang. Ari mengapresiasi apa yang disampaikan mantan Menko PMK tersebut.
“Momentum Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk meminta maaf kepada rakyat yang selama ini memberikan suara dan kepercayaannya di Pemilu Legislatif,” sebutnya.
“Oleh karena itu pernyataan Puan sebagai representasi seluruh anggota DPR menjadi angin segar bahwa wakil rakyat adalah juga ‘manusia biasa’ yang punya salah dan mau meminta maaf,” imbuh Ari.
Ari berpandangan DPR acap kali dinilai sebagai lembaga yang jauh dari realita rakyat oleh sebagian masyarakat sehingga pernyataan Puan menjadi ‘jembatan empati’ yang membuka ruang bagi perubahan sikap dan pendekatan yang lebih merakyat.
"Anggota Dewan yang telah mendapat keistimewaan dan fasilitas yang lebih baik, tidak ada salahnya untuk berbagi dan membantu rakyat yang sedang sulit kehidupannya," ungkapnya.
Selain itu, Ari menilai ucapan Puan juga menjadi pengingat bahwa demokrasi bukan sekadar mekanisme kekuasaan, tetapi juga ruang dialog dan kerendahan hati. Untuk itu, komitmen Puan itu disebut harus bisa diejawantahkan oleh seluruh anggota dewan dan pekerja di lingkungan DPR.
"Tidak boleh lagi ada lagi anggota DPR yang bersikap jemawa, tidak boleh lagi ada anggota DPR yang malas berkunjung ke daerah pemilihannya alih-alih menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat,” tutur Ari.
Doktor komunikasi politik itu menyebut, setiap anggota DPR harus mampu mengemban amanah sebagai wakil rakyat dengan sebaik-baiknya. Hal ini, menurut Ari, sesuai dengan apa yang diingatkan oleh Puan agar DPR bekerja dengan lebih profesional, transparan, dan responsif terhadap aspirasi rakyat.
“Tekad perbaikan dan mau berubah demi masa depan dan agar DPR lebih melayani telah dilontarkan oleh Puan Maharani. Setiap anggota DPR harus memiliki komitmen yang sama,” ujar Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama tersebut.
“Rakyat menanti transformasi sikap dan perilaku anggota dewan terhadap rakyat. Rakyat akan terus menunggu pembuktian itu,” tambah Ari.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh anggota dewan dan pekerja di lingkungan DPR untuk mengevaluasi diri jika selama ini kinerjanya belum maksimal. Cucu Bung Karno itu ingin DPR terus berbenah.
"Jadi ke depan saya berharap kita bisa sama-sama bergotong royong, membangun, memperbaiki, introspeksi diri, mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan kemarin-kemarin. Mungkin kurang baik ke depannya kita perbaiki, kita benahi," kata Puan dalam acara halalbihalal di DPR, Senin (14/4).
Apalagi, Puan mengatakan masyarakat aktif mengawal kinerja DPR sehingga dewan sebagai lembaga legislatif negara
harus bersinergi sebaik mungkin.
"Karena hari ini rakyat melihat kita, apa yang akan kita hasilkan, apa yang kita akan benahi, apa yang kita akan perbaiki untuk bangsa dan negara. Rakyat melihat kita, apa yang akan kita hasilkan untuk bangsa dan negara," jelas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan pun meminta keluarga besar DPR untuk melanjutkan pengabdian dengan hati yang bersih, saling maaf memaafkan, dan dengan semangat yang baru. Ia juga meminta keluarga besar dewan agar terus memiliki tekad bulat untuk mewujudkan DPR yang semakin baik dari waktu ke waktu.
Lebih lanjut, Puan menegaskan anggota DPR dan pekerja di internal dewan harus berkomitmen memperbaiki diri demi kemajuan bangsa dan negara.
“Kita harus menunjukkan bahwa DPR RI adalah lembaga yang hadir, peduli, dan mampu menjadi bagian dari solusi ataspersoalan bangsa,” tutup Puan.