JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto menekankan, pentingnya sinergi koordinasi dan langkah sebagai tanggung jawab semua pihak baik Pemda, Polri dan TNI untuk terus bersama menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Papua.
Hal tersebut disampaikan Anton sapaanya menanggapi serangan kembali kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua kepada penambang emas. Total ada 15 korban jiwa penambang emas akibat serangan yang dilakukan oleh KKB tersebut.
“Diperlukan sinergi, koordinasi dan langkah sebagai tanggung jawab semua pihak baik Pemda, Polri dan TNI untuk bersama menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Papua,” jelas Anton, Rabu,(16/4/2025).
Anton mengakui, selama ini upaya sinergi koordinasi semua pihak tersebut terus berjalan. Hal ini, kata Anton, terpotret melalui pendekatan pembangunan, pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, peningkatan akses pendidikan, dialog, penegakan hukum yang adil dan lainnya.
“Selain itu, dalam hal pengamanan di Papua, penguatan dan sinergisitas intelijen antara TNI, BIN, dan Polri pun merupakan hal krusial yang perlu ditingkatkan, agar di kemudian hari dapat meminimalisir dan mengantisipasi serangan-serangan yang mungkin terjadi,” jelas Anton.
Lebih lanjut, Anton menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kesigapan serta keberanian prajurit TNI di Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Yonif 141/AYJP dalam menjalankan tugas pengamanan dan penyelamatan warga sipil.
“Ini adalah contoh nyata dari dedikasi dan profesionalisme prajurit kita dalam melindungi segenap bangsa. Operasi ini juga menunjukkan bahwa TNI hadir dan siap melindungi warga sipil dari ancaman kekerasan, bahkan di wilayah yang sulit dijangkau,” jelas Anton.
Dalam berbagai kesempatan, Anton menyampaikan dukungan terhadap seluruh upaya peningkatan kapasitas dan kesejahteraan prajurit TNI di Papua. Salah satunya agar mereka dapat menjalankan tugas-tugas seperti ini dengan maksimal.
“Evakuasi di Papua bukanlah operasi yang mudah, medannya sulit dan resikonya tinggi,” beber Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat.
Anton tak menampik, hingga saat ini memang belum adanya solusi komprehensif untuk mengatasi akar masalah konflik di Papua. Selain sinergi koordinasi, solusi jangka pendek yang bisa dilakukan ialah penguatan pengamanan kepada masyarakat.
“Solusi jangka pendek, penguatan pengamanan kepada masyarakat di daerah rawan perlu diperkuat. Tetapi hal tersebut bukanlah jalan keluar yang permanen,” tandas Anton.
Sebelumnya, KKB dilaporkan Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025) melakukan penyerangan ke lokasi penambangan emas yang ada di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Lokasi penambangan berada di pedalaman yang berbatasan baik itu antar Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Pegunungan Bintang juga dengan kabupaten disekitarnya yakni Kabupaten Asmat dan Boven Digoel.
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz menyampaikan perkembangan terbaru evakuasi jenazah pendulang emas korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menamakan diri Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.
Dalam keterangan tertulis Satgas Operasi Damai Cartenz, Senin (14/4/2025) disampaikan, Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo dan TNI telah mengevakuasi 15 jenazah korban pembantaian.