Berita
Oleh Ariady Achmad pada hari Jumat, 03 Jul 2015 - 23:34:48 WIB
Bagikan Berita ini :

Dihadapan Aktivis, Kapolri Bicara KPK Hingga Tenaga Kerja China

76IMG-20150703-WA0009.jpg
Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti Dihadapan Para Aktivis yang Berkumpul di Rumah Bursah Syarnubi, Jumat malam (3/7/2015). (Sumber foto : Ariady Achmad/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Mengenakan baju koko putih dan berpeci hitam, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menghadiri undangan para aktivis yang berkumpul dirumah Bursah Syarnubi di kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat malam (3/7/2015).

Kedatangan Jenderal (Pol) Badrodin Haiti disambut langsung tuan rumah. Sedang di dalam, sudah menunggu sejumlah aktivis seperti politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung dan Hariman Siregar, pentolan aktivis yang juga tokoh Malari 1974. Hadir pula para aktivis pemuda dan mahasiswa.

Setelah sejumlah tokoh menyampaikan sambutan, Kapolri juga didaulat untuk berbicara. Mengaku mendapat kehormatan berbicara dihadapan para aktivis, Kapolri tampil santai dan banyak senyum. Sesekali sambutannya mengundang senyum para tokoh yang hadir.

"Saya mengalami perjalanan cukup panjang untuk sampai menjadi definitif Kapolri," ujar Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengawali sambutan. Dia mengatakan lebih banyak berkarir dibidang operasional kepolisian. Sejak Kapolsek hingga Kapolda sebelum akhirnya ke Mabes Polri.

Sejurus kemudian, Kapolri mengungkapkan pandangannya tentang KPK sebagai lembaga yang dipercaya masyarakat. Gesekan Polri dengan KPK harus segera diakhiri dengan membangun hubungan harmonis. Agar Polri mendapat kepercayaan masyarakat, perlu meningkatkan kualitas dan profesionalitas.

Kapolri juga memaparkan rendahnya rasio polisi terhadap populasi. "Karena itu polisi sangat mbutuhkan bantuan dan dukungan masyarakat agar jangan melakukan pelanggaran hukum," ujar Jenderal (Pol) Badrodin Haiti. Diapun mengatakan dukungan masyarakat adalah senjata utama polisi.

Polisi, menurut Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, juga tengah menghadapi tugas berat. Dia menyebut tugas berat itu antara lain adalah pelaksanaan Pemilukada, cyber crime, tenaga kerja China, Narkoba dan terorisme. Pemilukada akan berlangsung akhir tahun, sedang tenega kerja China membanjiri Indonesia.

"Polisi perlu dukungan dengan masukan informasi yang baik dan berguna untuk kemajuan polisi demi penegakan hukum dan ketertiban umum," papar Badrodin Haiti, pria berkumis asal Jember, Jawa Timur yang juga Jenderal Polisi ini.(ris)

tag: #kapolri  #aktivis  #bursah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement