JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arief Rosyid Hasan mengingatkan pemerintah agar segera melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menyelamatkan perekonomian nasional.
Ia mengatakan, perekonomian nasional yang tak kunjung membaik telah mengakibatkan daya beli masyarat menurun, belum lagi harga-harga kebutuhan masyarakat yang terus melambung naik.
"Situsi (perekonomian) saat ini menjadi alarm serius bagi pemerintahan. Jika pemerintah tidak segera memperbaiki, bukan tidak mungkin Indonesia akan bernasib sama dengan apa yang menimpa Yunani," tegas Arief kepada TeropongSenayan di sela-sela buka bersama PB HMI dan KAHMI Pro Ekonomi, di kantor PB HMI, Jakarta, Senin (6/7/2015).
"Jadi, jika pemerintah tidak pandai-pandai mengambil sikap, Indonesia akan menjadi seperti Yunani. Kita tahu, hutang kita sekarang sudah sangat besar," lugas Arief.
"Sebuah negara rentan menjadi negara gagal ketika institusi ekonominya gagal," katanya.
Ia menilai, hampir seluruh sektor pemerintah khususnya yang terkait dengan ekonomi kian hari kian terpuruk, dan semakin berdampak pada hajat hidup masyarakat.
Oleh karena itu, lanjut Arief, PB HMI berharap, agar pemerintah segera menyiapkan langkah-langkah jitu dalam menyikapi persoalan ekonomi baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ini masalah serius. Walaupun situasi eksternal ekonomi (luar negeri) sedang tidak sehat, tetapi pemerintah harus bisa memastikan bagaimana itu tidak berdampak besar bagi perekonomian di Indonesia.
"Bagi kami, kalau memang diperlukan pemerintah harus melakukan reshuffle dan penyegaran khususnya di institusi-institus terkait dengan perekonomian," pesan Arief.
Untuk diketahui, acara buka puasa bersama ini juga dihadiri oleh beberapa senior KAHMI dan tokoh nasional. Diantaranya, anggota Wantimpres Suharso Monoarfa, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis, Politisi PDIP Arif Budimanta, dan Bursah Zarnubi. (mnx)