JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk melakukan reshuffle kabinet. Pasalnya, beberapa anggota Kabinet Kerja Jokowi-JK dinilai sudah gagal dan tidak mampu membangun agenda-agenda kementeriannya dengan baik.
Penilaian ini diungkapkan Koordinator Pengurus Pusat Komite Mahasiswa Nasional Indonesia (PP Komnas Indonesia) Suhardin Yoris. Menurutnya, salah satu menteri yang layak dicopot adalah Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro.
"Di tengah issue reshuffle kabinet kerja kami aktivis mahasiswa memandang perlu untuk ikut memberikan pokok-pokok pikiran kami terkait dengan produktifitas kinerja kabinet kerja, khususnya kinerja kementerian keuangan Bambang Brojonegoro," kata Suhardin dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa (28/7/2015).
Hal tersebut disampaikannya bukan tanpa alasan. Ia melihat bahwa Menteri Bambang Brojonegoro dianggap tidak memiliki terobosan untuk memajukan perekonomian Indonesia.
"Menteri keuangan tidak memiliki terobosan yang genius untuk menyelamatkan mata uang rupiah atas nilai tukar dengan dolar yang hampir Rp 14.000,” jelasnya.
Alasan lainnya kata dia, karena rendahnya penyerapan APBNP 2015 ditambah pula dya beli masyarakat sangat stagnan.
"Penciptaan lapangan kerja baru juga minim dan perekonomian nasional kita baik secara makro dan mikro sangat menghawatirkan." (iy)