JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengakui adanya potensi radikalisme di sekolah dan madrasah. Bahkan, ia menduga potensi radikalisme ini ada di hampir seluruh sekolah dan agama.
Hal ini disampaikan Kamaruddin dalam jumpa pers terkait penyelenggaraan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI), di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Untuk itu, kata Kamaruddin, pemerintah melalui Kemenag terus melakukan upaya-upaya pencegahan.
"Kami selama ini, juga selalu berkoordinasi dengan beberapa Bimas, baik Islam, Kristen, Hindu, Budha dan lain-lain untuk mencegah potensi tersebut," katanya.
Ia mengatakan, radikalisme mengancam anak muda di Indonesia khususnya yang berusia 25 tahun ke bawah. Dimana sebanyak 43 persen dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak muda yang masih hidup di lingkungan sekolah. Sehingga, menurutnya, slogan agama damai harus terus diglorakan, tanpa menuduh atau mencurigai sana sini. (mnx)