Berita
Oleh Mandra Pradipta/Sahlan Ake pada hari Sabtu, 15 Agu 2015 - 01:56:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Cuekin Prasasti, Fahri Bilang Jokowi Senang Lihat Museum DPR

70Fahri Hamzah.jpg
Fahri Hamzah (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Meski gagal mengajak Presiden Jokowi menandatangani prasasti pembangunan tujuh proyek DPR, namun tak membuat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kecewa. Dia mengaku biasa saja.

"Kami tidak kecewa. Biasa kok itu," kata Fahri di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Jumat (14/8/2015). Fahri menyebut Presiden Jokowi antusias dan senang melihat-lihat ruangan museum DPR yang baru kali ini dialami.

Fahri dengan ringan menyebut Presiden Jokowi memiliki kebiasaan yang menginginkan agar setiap proyek nampak clear lebih dahulu. "Dan akhirnya kita akan bicarakan belakangan dengan beliau," ujar Fahri yang juga politisi PKS ini.

Menurut Fahri, tujuh proyek yang akan dibangun ini pihak DPR pada dasarnya hanya melontarkan ide. Sedangkan pelaksanaannya tetap ada di Sekretariat Jenderal DPR RI selaku pemegang kuasa anggaran.

Hanya saja Fahri tetap tak kuasa menahan untuk mengungkapkan rasa kesalnya dihambatnya proyek pembangunan gedung DPR. Dia menuding pemerintah hampir tak henti membangun gedung baru.

Padahal pembangunan tujuh proyek gedung dan penataan kawasan komplek parlemen memiliki tujuan penting. Bukan hanya memperbaiki fasilitas tempat kerja wakil rakyat namun juga bermanfaat bagi pembelajaran masyarakat.

"Misalnya kita lihat museum, selama ini museum DPR tidak layak, kita kan ingin museum bisa menjadi tempat belajar bersama, setidaknya setiap 17 Agustus kita bisa belajar di museum DPR," tandasnya.

Seperti diketahui DPR memang ngebet membangunan tujuh proyek besar. Berupa alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.

Proyek yang mengundang kontroversi ini seluruh pendanaan proyek itu akan disusun bertahap dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun, sejak awal belum mendapat persetujuan yang bulat dari seluruh fraksi di DPR. Selain itu juga banyak di kecam berbagai elemen masyarakat.(ris)

tag: #fahri hamzah  #jokowi  #proyek dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement