JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie (ARB) mendorong pemerintah untuk membuat satu wadah pusat krisis. Hal itu, menurut dia untuk mencegah terjadinya krisis perekonomian di Indonesia.
Kekhawatiran krisis ekonomi tahun 1998 terulang lantaran rupiah terus mengalami pelemahan hingga menyentuh angga Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat. Kondisi ini pernah terjadi pada tahun 1997-1998.
"Kami mengusulkan agar pemerintah untuk membuat pusat krisis untuk menangani permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia saat ini," kata ARB di gedung KK II DPR, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Bahkan menurutnya, permasalahan perekonomian saat ini sudah tidak bisa diangap sepele dan diperlukan satu kesatuan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Tidak bisa dibiarkan ini perlu satu kerja sama antara menteri-menteri tidak bisa diselesaikan dengan yang satu kekiri yang satu kekanan," ucapnya.
dirinya pun mengajak kader Partai Golkar di DPR agar dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan ini secara bersama-sama.
"Kalau kita hanya membebani pemerintah dan ini akan menambah beban lagi pada pemerintah. Kita harus membantu dah mendorong pemerintah untuk melakukan dukungan bagi dunia usaha agar tidak terjadi PHK," tandasnya.(yn)