JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN, Achmad Hafisz Tohir mengatakan bahwa paket kebijakan ekonomi Jokowi kurang maksimal.
"Sudah cukup baik, namun belum bisa secara langsung menjawab peliknya persoalan ekonomi saat ini karena memang paket tersebut tidak langsung bekerja terhadap mekanisme pasar, ditambah pelaku ekonomi di kabinet Jokowi tidak acceptable dengan pasar," katanya kepada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Jadi, lanjut dia, apapun konsepnya sulit penetrasi ke pasar. Saat ditanya apakah pemerintahan Jokowi gagal memulihkan keterpurukan nilai tukar rupiah, Hafisz mengatakan bahwa sepenuhnya kebijakan tersebut tidak maksimal.
"Tidak semuanya gagal, namun sebagian telah gagal. Neraca pembayaran akan terus tertekan, export melambat, dan akibatnya devisa tertekan untuk bayar import dan intervensi dollar. Daya beli menurun dong kalau dollar naik, karena rupiah akan terdevaluasi terhadap dollar yang menjadi salah satu acuan alat bayar RI saat ini selain yuan dan yen," papar dia.
"Sekarang pegang Rp100 ribu sama saja dengan pegang Rp70 ribu doang, ini pertanda daya beli rakyat menurun. Belum lagi akibat listrik dan BBM dinaikkan oleh rejim zolim pemerintahan ini, semakin membuat terkapar rakyat tidak berdaya," tegasnya. (iy)