JEDDAH (TEROPONGSENAYAN) - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Arab Saudi, yang diisi pertemuan marathon mulai dari Presiden Islamic Development Bank (IDB), Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI), Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral kedua pemerintahan, serta pertemuan Presiden Jokowi dengan sejumlah menteri negara tersebut telah menghasilkan beberapa kesepakatan.
Seperti dilaporkan laman Sekretariat Kabinet (Setkab) RI, selain telah mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 10.000, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung juga mengatakan bahwa ada kemauan kuat perusahaan minyak Aramco, yang dimiliki Saudi Arabia untuk membangun kilang sekaligus storage di Indonesia.
Adapun mengenai daerahnya, menurut Pramono, akan diatur lebih lanjut.
Presiden Jokowi, lanjutnya, memberikan peluang untuk Arab Saudi berinvestasi di Indonesia, membangun kilang, dan nilai investasinya sekitar USD 10 miliar.
“Maka dengan demikian itu salah satu hal konkrit yang dihasilkan pada pertemuan ini, selain itu kita juga meminta untuk pembebasan pajak berganda yang akhirnya disetujui kedua belah pihak yang nanti akan disiapkan oleh Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian kita,” kata Pramono usai mendampingi Presiden Jokowi di Jeddah, Saudi Arabia, Sabtu (12/9/2015) malam waktu setempat atau Minggu (13/9) dinihari WIB.
Selain itu, terangnya, Presiden Jokowi juga telah menyinggung mengenai upaya Bank BNI untuk membuka cabang di Jeddah mengingat banyaknya jumlah jemaah haji maupun umroh Indonesia, yang tiap tahunnya mecapai sekitar 700.000 orang.
“InshaAllah bisa diberikan, di Mekkah dan Madinah,” ucap politisi PDI Perjuangan itu seraya menyampaikan pesan Jokowi agar para pejabat terkait memantau, memonitor terhadap pembahasan selanjutnya karena Saudi Arabia pernah gagal di sektor komunikasi, yaitu dengan perusahaan Axis yang akhirnya sahamnya dijual ke Malaysia dan seterusnya.
Menurut Pramono, pertemuan maraton kali ini masih ada 3 (tiga) lagi yaitu dengan Menteri Luar Negeri, kemudian Menteri Tenaga Kerja dan terakhir Badan Intelijen Negara (BIN).
“Presiden sungguh sangat gembira dengan perkembangan yang ada, dan memamg pemerintah Saudi Arabia menyampaikan belum pernah ada pembahasan yang maraton seperti ini yang dilakukan pemerintahan siapapun, dan ini menunjukan kesungguhan pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia untuk lebih meningkatkan keakraban kedua negara,” pungkasnya.(yn)