Berita
Oleh Ilyas pada hari Sabtu, 19 Sep 2015 - 19:46:01 WIB
Bagikan Berita ini :

Yusril: Kalau Presidennya Hanya Bagi-Bagi Beras tak Bisa Selesaikan Masalah

96Gugatan Golkar di PN Jakarta Barat1.jpg
Yusril Ihza Mahendra (Sumber foto : TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (DPP PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Indonesia saat ini. Sebab, arah kepemimpinannya tidak jelas dan hanya memunculkan ketidakpercayaan publik.

Hal itu diungkapkan Yusril di sela-sela orientasi kepengurusan PBB di Jakarta, Sabtu (19/9/2015). Oleh karenanya, Yusril berharap masyarakat ke depan lebih cerdas dalam memilih pemimpin, sehingga tidak muncul pemimpin seperti saat ini.

"Mudah-mudahan masyarakat lebih cerdas, tak bisa lagi pemimpin kayak sekarang, arahnya tak jelas begini, tidak menimbulkan kepercayaan baik di dalam maupun di luar negeri," kata Yusril.

Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara ini berpandangan demikian, karena walaupun ada program yang dilaksanakan pemerintah dalam mengatasi keterpurukan ekonomi, tetap tak bisa membangun kepercayaan di tengah masyarakat.

"‎Jadi saya pikir tak bisa lagi kayak kemarin, pencitraan-pencitraan begitu yang tidak menyelesaikan apa-apa. Ketika terjadi kayak sekarang, ekonomi mengalami perlambatan, paceklik, dolar naik, tambang tak bisa dibuka, itu presiden datang terus bagi-bagi, ya tak akan menyelesaikan masalah," jelasnya.

"Orang kecil di kampung saya, padahal itu daerah yang cukup kuat sebenarnya, tapi untuk melaut angin kencang, kalaupun melaut dapat ikan siapa yang beli, karena daya beli msyarakat menurun luar biasa. Begitu juga kelapa sawit yang dibanggakan, harganya anjlok. Kan harus ada solusinya, jangan jadi presiden kalau hanya datang bagi-bagi beras lima kilogram."

Mengenai kondisi Indonesia saat ini yang tengah terpuruk, Yusril tidak menampik bahwa itu karena pengaruh global. Namun ia juga mengkritik sikap Jokowi yang banyak bertentangan dengan apa yang dikampanyekan.

"Tapi harus punya kesiapan menghadapi itu. Bukan malah seperti sekarang, semua bertentangan, mau berdikari tapi ketegantungan dengan luar sangat besar. Pinjaman besar dengan dalih invetasi, kita banyak kehilangan momentum dan momentum itu tak bisa terulang lagi," jelasnya. (iy)

tag: #Yusril Ihza Mahendra  #Jokowi  #presiden pencitraan  #krisis ekonomi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement