JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengaku siap dipecat dari partainya bila melakukan kesalahan, akibat keluar dari gerakan restorasi.
Pernyataan Surya Paloh itu terkait kondisi Sekjend Nasdem Patrice Rio Capella yang beberapa waktu lalu diperiksa oleh KPK atas dugaan suap yang menjerat mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjo Nugroho.
"Dia harus keluar (kader yang terbukti bersalah), termasuk diri saya. Itu gambaran sumbangsih konsistensi pendidikan politik, dan komitmen mengikat dengan sesungguhnya dengan kejujuran hati," kata Surya Paloh usai acara Hut ke-1 Fraksi Nasdem di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (1/10/2015).
Hanya saja, Paloh membantah ketidakhadiran Rio dalam Hut ke-1 Fraksi Nasdem akibat bersembunyi dari incaran awak media yang sudah berapa hari ini sulit mewawancarai Sekjen Nasdem tersebut.
"Sakit, kurang sehat," tukasnya.
Lebih lanjut Paloh mengungkapkan kalau komitmen awal Nasdem didirikan yakni fokus dalam pemberantasan korupsi. Ini mengingat, maraknya korupsi telah membuat kesejahteraan rakyat terganggu, dan pembangunan ekonomi terhambat.
"Memang dari awal, karena kita berkepentingan sekali. Permasalahan penegakan hukum dalam seluruh aspek yang ada. Lebih khusus lagi dalam pemberantasan korupsi harus diprioritaskan," ujarnya.
Saat disinggung, apakah Surya Paloh siap bila dilakukan pemeriksaan oleh KPK sewaktu-waktu terkait kasus korupsi Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjo Nugroho, yang menyangkut mantan kadernya yakni OC Kaligis.
Ia mengaku siap, bahkan dengan tenang Surya Paloh meminta diadakan rekonstruksi pertemuan antara OC Kaligis dan Gatot Pudjo Nugroho dengan dirinya, agar semua bisa terang benderang.