JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Juraid mengatakan, saat ini pemerintah tengah fokus terhadap pembuatan jalur kereta api di wilayah luar Jawa.
Hal itu menjadi alasan kenapa proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung diserahkan ke perusahaan BUMN Indonesia dan BUMN China.
"Intinya proyek kereta api cepat rute Jakarta Bandung ini pemerintah tidak mau biayai, karena ingin fokus bangun jalur kereta di luar pulau Jawa dulu. Nanti, kalau dibangun di Jawa terus ketimpangan ekonominya semakin besar," kata Hadi usai diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (3/10/2015).
Sementara itu, rencana pengadaan kereta cepat rute Jakarta-Surabaya, kata Hadi belum akan dilakukan sebelum target pembuatan jalur kereta api untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Trans Sumatera dan Papua selesai.
"Saat ini Sulawesi kita sudah mulai, tahap pertama kita bangun dari Makassar sampai Pare-pare, kita targetkan selesai tahun 2017. Tahap kedua dari Pare-Pare ke Manado, kita targetkan tahun 2019," ujar Hadi.
Dia menjelaskan, panjangnya rute yang mau dibangun untuk semua daerah berbeda, begitu pula dengan anggaran yang dikeluarkan.
Dalam rencana, semuanya ditargetkan selesai pada Tahun 2019 mendatang. Diperkirakan, untuk Kalimantan rute dibuat sepanjang 2424 kilometer dengan anggaran 22,9 triliun rupiah. Sementara untuk Sulawesi sendiri panjang jalurnya 1772 kilometer dengan anggaran 31,25 triliun rupiah. Begitu juga dengan wilayah Papua yang rencananya akan dibangun dalam waktu dekat, meskipun harus bertahap.
"Kalau untuk Trans Sumatera kitakan tinggal mau menyambungkan jalur-jalur saja, karena selama ini belum terhubung satu daerah dengan yang lainnya. Nanti kita akan hubungkan dari Acrh hingga Lampung. Kita juga akan reaktifasi kembali jalur-jalur lama yamg tidak terpakai lagi. Rencananya kita selesaikan tahun 2019 sudah bisa terhubungkan," tandasnnya.(yn)