JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah dinilai lamban menangani bencana asap yang menimpa provinsi Sumatera dan Kalimantan. Bahkan, pernyataan dua pejabat pemerintah dianggap main-main dalam penanganan bencana kebakaran hutan dan kabut asap di sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Dua pejabat itu adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei dan Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek. Untuk itu, Wakil Ketua Komisi II DPR, Lukman Edy mendesak agar kedua pejabat negara itu segera diganti.
"Kedua pejabat ini sebaiknya direshuffle. Kepala BNPB dan Menteri Kesehatan,"ujar Lukman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Politisi PKB itu kesal atas pernyataan Kepala BNPB yang mengatakan bahwa bencana kebakaran hutan dan kabut asap ini mau tergolong sebagai bencana nasional ataupun bukan tetap sama saja. Bahkan, ucapannya dinilai tak memiliki rasa sensitif terhadap keadaan.
"Kepala BNPB yang menyatakan bencana nasional dan tidak nasional sama saja. itu kan tidak sensitif," ungkap Lukman.
Lalu, Menteri Kesehatan, dinilai tidak maksimal dalam memberikan fasilitas kesehatan seperti pelindung pernapasan (masker). Dimana, kualitas udara wilayah bencana asap sangat buruk.
"Untuk masker, orang-orang yang mampu saja. Yang diberikan ke masyarakat itu masker kue yang tidak ada manfaat. Apalagi ini berlanjut. Menkes harus kirim masker yang baik, Menkes aja juga gak kirim," bebernya. (mnx)