PADANG (TEROPONGSENAYAN) - Masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, meminta pemerintah mendirikan universitas negeri di daerah itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya dan taraf hidup mereka.
Permintaan itu disampaikan dalam kunjungan pertama Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sabtu (11/10/2015).
"Sumber daya manusia di Mentawai masih rendah, dan kebanyakan lulusan SMA. Kami mohon didirikan Universitas Negeri," kata Kepala Desa Bulasat Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Firman, saat tanya jawab dengan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pulau Pagai Selatan, Mentawai, Sabtu.
Menurut Firman, setiap tahunnya ada sekitar 1.000 lulusan SMA di Kabupaten Kepulauan Mentawai ini yang sulit melanjutkan kuliah.
Selain itu, Kepala Desa itu juga meminta pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur jalan, listrik, jaringan telekomunikasi dan meminta Pertamina menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) adi daerah itu gar harganya tidak mahal.
Menanggapi permintaan masyarakat Mentawai ini, Presiden berjanji akan mewujudkannya termasuk mendirikan universitas negeri di wilayah itu.
Namun Joko Widodo menanyakan ketersediaan tenaga pengajar (dosen) di Mentawai jika gedung universitas sudah dibangun.
"Saya mau tanya kalau di sini ddirikan universitas dosennya ada nggak? Nanti fisiknya ada dosennya ngak ada," kata Presiden.
Untuk mewujudkan keinginan Masyarakat Mentawai ini, Joko Widodo meminta Bupati Mentawai Yudas Sabag Galet untuk mengajukan permintaan tertulis, termasuk ketersediaan dosen.
Presiden juga mengungkapkan akan melakukan diskusi dengan Pertamina apakah bisa membangun kilang sehingga harga BBM bisa ditekan.
Menurut Bupati Yudas, harga BBM di wilayah sekitar 14.000 hingga Rp20.000 per liternya sehingga memberatkan warganya.
Yudas juga meminta pemerintah pusat segra merealisasikan program pemulihan akibat bencana tsunami yang terjadi pada 2010 yang melanda Pulau Sepora, Pagai Utara dan Pagai Selatan.
Dia mengungkapkan program pemulihan pasca-tsunami yang dianggarkan sekitar Rp800 miliar, baru terealisasi Rp291 miliar setelah 5 tahun sejak kejadian.
Yudas juga meminta Prsiden meminta pemerinta juga membantu rencana pembangunan jalan trans Mentawai sepanjang 600 kilometer yang membutuhkan dana Rp2 triliun.
Selain itu, Bupati Mentawai ini seperti dilaporkan Antara,juga meminta pemerintah membangun Bandara Rokot yang berada di Pulau Sepora agar bisa menunjang pariwisata daerahnya yang terkenal memiliki 70 titik surfing terbaik kedua di dunia setelah Hawai.
Yudas mengungkapkan bahwa Bandara Rokot hanya memiliki panjang "runway"800 meter dan berharap bisa diperpanjang minimal 1.600 meter.
Dia berharap dengan perbaikan sarana penunjang ini bisa meningkatkan kunjungan wisata yang saat ini mencapai 7.000 wisatawan asing yang sebagaian besar dari Australia.
Presiden berjanji akan mencatat semua permintaan masyarakat Mentawai sehingga pembangunan sarana dan prasarana di daerah ini bisa terwujud.
"Saya ke sini mengajak menteri PU (Basuki Hadimoeljono). Nanti saya 2-3 tahun lagi ke sini sudah terwujud," kata Joko Widodo.