JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Serikat Pekerja Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) hari ini menggelar rapat bersama Pansus Pelindo II yang dipimpin Rieke Diah Pitaloka terkait penolakan perpanjangan kontrak pengelolaan pelabuhan sebagaimana konsensi yang telah disepakati.
Dengan membawa beberapa berkas perpanjangan kontrak dan surat yang dimasukan dalam box. Ketua Serikat Pekerja JICT Nova Sofyan Hakim menegaskan kalau JICT mampu dikelola anak bangsa tanpa harus melibatkan pihak asing.
"Kita konsen kepada penolakan kontrak JICT sampai 2039, yang seharusnya berakhir pada 2019. Karena menurut kami perpanjangan kontrak ini harusnya tidak diperpanjang, kenapa ada permasalahan hukum dan juga potensi pendapatan negara bila kita kelola sendiri," kata Nova di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Lebih lanjut Nova mengungkapkan kalau JICT sampai dikelola oleh bangsa sendiri, maka pendapatan negara akan meningkat sekitar Rp 30.000 triliun dalam periode 2019 hingga 2039.
"Saat ini JICT hampir seluruhnya dikelola oleh anak bangsa, hanya satu orang direktur operasional yang berasal dari Hongkong. Begitu juga perbaikan-perbaikan di terminal lain itu dilakukan oleh kawan-kawan, seperti di Tanzania, Oman, orang-orang kita semua yang kelola," ungkapnya. (mnx)