JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepala Rutan Pondok Bambu Sri Susiliarti mengatakan pihaknya akan mengevaluasi jam kunjungan di Rutan Pondok Bambu, yang selama ini dianggap tidak memberikan ruang untuk anak bertemu ibunya yang warga binaan.
Sri mengungkapkan kalau selama ini jam kunjungan dibuka pada Senin, Rabu, Kamis dan Jumat setiap pukul 09.00-12.00 WIB dan Pukul 13.30-15.00 WIB. Sedangkan untuk Sabtu-Minggunya dibuka pada Minggu ke-4.
"Mungkin kita masih perlu pertimbangkan. Karena satu blok itu hanya dijaga satu atau dua petugas rutan. Dan disini sebagian lebih adalah tahanan narkoba ada 734. Mungkin untuk dihari sabtu nanti kami pikirkan lagi kekuatan kami untuk memback-up. Karena dihari libur bisa ada kesempatan orang-orang gak bertanggungjawab," kata Sri di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2015).
Pantauan TeropongSenayan, ada beberapa blok di Rutan Pondok Bambu diisi oleh 21 sampai 22 warga binaan. Terlebih lagi, tiap kamar tahanan yang berukuran 6x6 meter hanya disediakan satu toilet. Tentu saja keadaan disana sangat tidak kondusif dan sirkulasi udara yang ada tidak baik.
"Karena memang banyak permasalahan di saluran air, dan juga kondisi-kondisi MCK di kami sangat berantakan," ungkapnya.
Selain itu, ditiap lorong Rutan Pondok Bambu juga banyak berbagai barang, dan pada atapnya terdapat pakaian yang baru selesai dijemur. Sebab, dalam satu Blok Rutan Pondok Bambu hanya ada dua tempat yang memang dikhususkan untuk mencuci pakaian dan terpapar langsung matahari.
"Gedung ini adalah milik Pemda (seluas 1,5 hektar). Bapak Ahok juga sudah meninjau. Bahkan kalau malam mereka para tahanan narkoba ada yang tidur diluar, dan kalau hujan kita geser ke ruang aula tahanan," jelasnya. (mnx)