Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Jumat, 30 Okt 2015 - 17:30:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Saat Sidang Paripurna, TA Fraksi Gerindra Bersitegang dengan Pamdal

46ta-fraksi-gerindra.jpg
Para staf dan tenaga ahli dari Fraksi Gerindra melakukan demo di ruang rapat Paripurna DPR menolak pengesahan RAPBN 2016 (Sumber foto : Ahmad Hatim/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sempat terjadi ketegangan antara personel pengaman dalam (Pamdal) DPR dengan sejumlah tenaga ahli dari Fraksi Gerindra yang melakukan demo "Tolak APBN 2016" di balkon ruang rapat Paripurna DPR, Senayan, Jakarta, Jumat sore (30/10/2015).

Berdasarkan pantaun TeropongSenayan, beberapa orang di antara dua pihak sudah berhadap-hadapan, bahkan saling adu dada.

Ketegangan tersebut berawal dari aksi teriakan para staf dan tenaga ahli dari Fraksi Gerindra sebagai bentuk dukungan kepada anggota DPR dari fraksinya saat menyampaikan argumentasi penolakan terhadap RAPBN 2016.

Beberapa dari mereka juga membawa membawa poster bertuliskan kata "Tolak".

Riuh suara teriakan mereka membuat sejumlah personel Pamdal langsung menuju arah kegaduhan tersebut. Sebagai pengaman, Pamdal berusaha mengamankan aksi para staf ahli fraksi Gerindra tersebut.

Namun bukannya mampu mengamankan, keberanian Pamdal terlihat ciut setelah tahu bahwa yang melakukan aksi terdiri dari para staf ahli anggota DPR.

"Kita dari staf ahli," kata sebagian yang melakukan aksi tersebut kepada Pamdal yang menghampiri mereka.

Para Pamdal pun mundur satu persatu meninggalkan posisi semula saat ingin melakukan pengamanan aksi. Namun beberapa Pamdal terlihat masih bertahan dan berdiri siaga di depan posisi para staf ahli Fraksi Gerindra berbaris.

Saat diwawancarai terkait aksinya, salah satu anggota dari fraksi Gerindra, Rustam mengatakan, pihaknya ingin turut menyuarakan keresahan masyarakat kepada para anggota dewan yang sedang bersidang membahas APBN 2016.

"Di beberapa kementerian banyak anggaran yang dikeluarkan 2015-2016, sehingga kami tenaga ahli di Parlemen ini melihat tidak ada keseriusan pemerintah dalam negara kondisi seperti ini. Salah satu anggaran mengenai asap, titik api tidak ada perhatian serius dari pemerintah. Seperti yang dikatakan pak Edy (Ketua Komisi IV Fraksi Gerindra Edy Prabowo) tadi, contohnya adalah Kementerian Kehutanan yang dipangkas begitu banyak anggarannya, sehingga bagi kami pesimis kondisi seperti ini tidak tertangani dengan baik kalau seandainya anggaran berkurang," ucap Rustam.(yn)

tag: #banggar-dpr  #rapbn2016  #sidang-paripurna-dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement