JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Lima juta buruh seluruh Indonesia akan melakukan mogok nasional 18-20 November 2015. Ini merupakan aksi menantang kebrutalan aparat kepada buruh yang demontrasi di depan Istana beberapa hari lalu.
"Aparat telah bertindak brutal kepada buruh. Sebagai perlawanan lima juta orang buruh akan mogok nasional pada 18-20 November 2015," ujar Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Jakarta, Senin (2/11/2015).
Said Iqbal mengungkapkan hal itu melalui keterangan pers yang diterima redaksi TeropongSenayan. Dia menambahkan aksi besar-besaran berlangsung di 25 provinsi dan 200 kabupaten/kota yang melibatkan sedikitnya 5 juta orang buruh.
Mogok nasional akan dilakukan dengan menghentikan proses produksi di seluruh kawasan industri dan di Bursa Efek Indonesia. Bahkan menurut dia, buruh pelabuhan, bandara, dan jalan tol akan bergabung dalam aksi masif ini.
"Kebrutalan dan kekerasan polisi terhadap buruh dalam aksi 30 Oktober lalu di depan Istana Negara Jakarta makin memperkuat solidaritas buruh," ujar Said Iqbal. Buruh menurutnya makin tak takut dengan kebrutalan aparat.
Iqbal mempertanyakan dasar pertimbangan aparat kepolisian melakukan tindakan represif tersebut. "Apakah menghancurkan mobil-mobil milik buruh dibenarkan? Bahkan menganiaya buruh seperti binatang apakah dibenarkan atas nama negara hukum," ujar Iqbal.
Iqbal menilai pemerintahan Jokowi-JK sedang memainkan arogansi kekuasaan atas nama negara. Pemerintah tak mau dikritik dan terus membungkam buruh hanya agar kebijakannya sejalan dengan keinginan kaum kapitalis.(ris)