Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Rabu, 04 Nov 2015 - 15:39:01 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Penjelasan Mensos Tentang Foto Jokowi dengan Suku Anak Dalam

3Anak-Dalam1.jpg
Presiden Joko Widodo dengan Suku Anak Dalam (Sumber foto : Setkab.go.id)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke tempat tinggal Suku Anak Dalam terus menjadi buah bibir di media sosial. Para netizen membicarakan foto Jokowi saat menemui suku pedalaman itu yang diduga rekayasa.

Pada gambar yang diunggah Tim Kepresidenan itu, terlihat Presiden Jokowi tengah berbincang dengan lima orang Suku Anak Dalam dengan hanya mengenakan celana dalam. Namun para penuding membandingkan dengan foto lainnya, di mana Suku Anak Dalam mengenakan pakaian lengkap.

Pihak-pihak tersebut menyatakan orang-orang di gambar itu disebut sama dan rekayasa semata.

Menanggapi hal itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang kebetulan turut mendampingi kunjungan Jokowi angkat suara. Dia tak terima dengan tudingan miring itu dan menyebut fitnah yang sengaja dilontarkan demi memojokkan sang Presiden.

Menurut Khofifah, foto yang beredar tersebut, baik yang hanya mengenakan pakaian tradisional maupun yang berpakaian lengkap, adalah pertemuan yang memang benar-benar dilakukan Jokowi.

"Itu yang di titik pertama (tanpa mengenakan baju) adalah Suku Anak Dalam yang hutannya terbakar. Mereka waktu Presiden datang, sudah 10 hari di tempat itu. Setelah itu, masuk titik kedua (sudah mengenakan baju)," kata Khofifah disela-sela pertemuan Forum Koordinasi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT), di kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

"Itu yang sudah KAT, yakni Komunitas Adat Terpencil. KAT dibangun Kemensos tahun 2013 dan ditempati pada 2014," katanya.‎

Menurut Khofifah, dalam pertemuan antara Jokowi dengan perwakilan Suku Anak Dalam di titik pertama, Presiden berdialog dengan beberapa di antara mereka.

Seorang penerjemah bernama Husni Thamrin selalu mendampingi Presiden. Bahkan dalam dialog itu Jokowi tak didampingi menteri atau stafnya.

"‎Jadi, itu foto beda tempat, beda orang, beda situasi. Di tempat ‎pertama dan kedua beda tumenggung. Tumenggung itu seperti kelompok-lah yah. Yang pertama, mereka yang dari dalam. Karena hutannya terbakar, karena mereka terpinggir. ‎Di titik pertama itu," papar Khofifah.

Usai menemui Suku Anak Dalam di titik pertama, lanjut Khofifah, pada sore harinya Presiden kembali menemui kelompok‎ Suku Anak Dalam lain dan memberikan bantuan.

Walau masih satu desa, lokasi dari titik pertama ke tempat kedua tak terlalu jauh, sekitar 500 meter. Di tempat kedua Jokowi memberi bantuan sembako hingga Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk keperluan mereka berobat.

"Presiden dari tempat pertama ke tempat yang kedua itu naik mobil. Dan itu beda tempat, beda orang dan beda situasi," tambah Khofifah.

Meski begitu, Khofifah tak mengelak, bahwa wajah Suku Anak Dalam mempunyai kemiripan bila dilihat dari ketebalan rambut. Namun, menurutnya sosok yang ada di dua foto yang beredar merupakan orang berbeda.

"Yang kemarin Presiden datang di titik Sarolangun. Kalau saya lihat, kepala dari belakang itu memang sama. Saya juga kaget karena kok rambutnya tebal-tebal ya. Dari anak-anak, rambutnya mereka tebal-tebal. Dari Suku Anak Dalam Batanghari, Merangin, hingga Sorolangun memang seperti itu," ujar dia.

‎"Aku sampai geli, gimana bisa kepala dianggap sama. Bagus kalau Anda turun, lalu dicek rambut mereka tebal. Kalau Anda lihat dari belakang ya sama semua. Jadi apakah yang di Batanghari, di Merangin. Saya dari depan pun bilang mereka mirip-mirip ya," ujarnya.

Karena itu, Khofifah menganggap, penyebar foto tersebut sengaja melakukan tindakan tersebut sebagai bentuk fitnah di media sosial, untuk menghambat kerja pemerintah. (mnx)

tag: #jokowi  #suku-anak-dalam  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement