JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dinamika terkait Freeport Gate membuat PT Freeport Indonesia kian terpojok. Apalagi pasca dinamika tersebut, desakan agar kontrak Freeport tidak diperpanjang semakin kencang.
Atas kondisi itu, PT Freeport Indonesia memohon kepada tokoh masyarakat Papua untuk mengawalnya di tengah kondisi politik di Jakarta yang dinamis berkaitan dengan menjelang habisnya masa kontrak karya perusahaan di Indonesia itu pada 2021.
Pengacara senior Eggy Sudjana menilai tidak pantas masyarakat Papua bila mau melindungi Direktur Freeport Maroef Sjamsuddin dari persoalan yang tengah berhembus kencang isu penolakan perpanjang kontrak PT Freeport Indonesia.
"Freeport selama ini justru tidak menguntungkan rakyat Indonesia atau masyarakat papua khususnya. Jadi apa gunanya melindungi orang yang tidak bermanfaat buat kita," kata Eggy pada TeropongSenayan di Jakarta, Senin 27/12/2015).
Eggy menilai apa yang sedang dilakukan Maroef adalah ingin memanasin masyarakat di Papua agar bisa pisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jika Maroef niatnya manas-manasin rakyat Papua itu suatu bukti ia sangat jahat terhadap bangsa dan negara Indonesia. Apalagi sampai Papua lepas dari Indonesia," tandasnya. (Icl)