JAKARTA(TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah anggota Komisi X DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke beberapa daerah seperti Jawa Timur, Aceh dan Kalimantan Barat.
Menurut Dadang Rusdiana, anggota Komisi X DPR, kunker tersebut dilakukan sejak pada 27 - 29 November 2014. Dadang menjelaskan, Komisi X membagi dua rombongan kunker.
"Ada yang ke Jawa Timur serta selebihnya ke Aceh dan Kalbar," ungkap Dadang kepada TeropongSenayan, Minggu (30/11) vis pesan pendeknya. Kunker ke Jatim hanya 18 orang anggota saja yang ikut dan selebihnya ke Aceh dan Kalbar.
Agenda Kunker sendiri,menurut Dadang, yakni dalam rangka mendengarkan aspirasi para insan guru terkait persoalan yang selama ini mereka keluhkan di dunia pendidikan,terang dia.
"Misalnya,ada beberapa persoalan dan keluhan yang disampaikan para insan guru ini pada Komisi X seperti sulitnya masalah penilaian kualitatif yang diharuskan dalam K13, sehingga pelatihan yang selama ini dilakukan masih bersifat teoritik belum menyentuh persoalan teknis," kata Dadang.
Dukungan sarana prasarana teknologi pengajaran juga masih belum memadai padahal dengan K13 diharapkan siswa mampu mengembangkan sendiri pengetahuannya. Masalah lain adalah sulit mengubah mindset guru dalam pengajaran, dari teacher centered learning ke student centered learning.
Para insan pendidikan mengusulkan pula penghapusan UN yang dijadikan syarat kelulusan.para insan Guru beralasan bahwa fokus mereka jadi terpecah,Padahal dengan model pembelajaran K13, guru harus diberi keleluasaannya untuk menilai keberhasilan siswa, bukan dengan UN," ungkap dia.
Menurut Dadang, pada dasarnya para guru menyambut baik pemberlakuan Kurikulum 2013. Lebih lanjut Dadang juga mengatakan bahwa ia dan anggota Komisi X lainnya telah mendengar aspirasi dan keluhan para insan guru ini. "Komisi X akan meresponnya dengan membawa persoalan tersebut dalam Raker dengan Kementerian terkait," ujar dia.
"Ya tentunya harus kita putuskan nanti dalam Rapat Kerja Komisi dengan Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah dan merumuskan solusi terbaiknya untuk dunia pendidikan kita ke depan," pungkas dia.(b)