Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Sabtu, 06 Des 2014 - 11:57:29 WIB
Bagikan Berita ini :
Amankan bisnis di Indonesia

Awas, Indonesia Dikepung Militer Asing

78Patroli KRI-Koamabar.jpg
KRI sedang latihan perang di salah satu perairan Indonesia (Sumber foto : Dok Koarmabar)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Indonesia kini menjadi medan perebutan dua negara besar. Tiongkok dan Amerika Serikat. Dengan kapasitasnya masing-masing, mereka saling berkompetisi agar bisa mendominasi sumber-sumber kekayaan ekonomi di Indonesia.

Untuk mengamankan kepentingan itu, kedua negara tersebut kini mengerahkan militernyadi perairan luar perbatasan Indonesia. Pengamat ekonomi politik global Ichsanudin Noorsy mengatakan China, kini banyak disebut Tiongkok dan Amerika merupakan negara pemangku faham neoliberal. Mereka sama-sama menguasai aset ekonomi di Indonesia.

"Mereka negara kuat yang memiliki 3 hal. Kekuatan modal, kekuatan kebijakan dan kekuatan strategi. Dan mereka tau apa yang harus mereka lakukan," Kata Ihsanuddin, mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, dalam diskusi bertajuk dengan tajuk "Membedah Kebijakan Ekonomi-Politik Pemerintah Jokowi-JK" di Hotel Century Atlet, di Jakarta, Jumat (5-12-2014), bersama narasumber Fuad Bawazier. Ketua Komite Anti Mafia Migas Faisal Basri urung hadir tanpa sebab.

Selanjutnya, Noorsy menggambarkan, kedua negara dipastikan berupaya melakukan proses pengamanan modal terhadap perusahaan yang dijalankannya di Indonesia. Salah satunya dengan instrumen militer. Berpijak dari pemikiran itu, Noorsy menyatakan tidak menutup kemungkinan indonesia telah dikepung bala militer kedua negara. Noorsy mengungkapkan bagaimana pakta kekuatan militer China dan Amerika telah berada di dekat garis teritori negara Indonesia.

"Ketika Indonesia mengadakan Asian Summit di Bali 2011, ada pernyataan AS telah menempatkan 2.500 pasukan marinirnya di Darwin (Australia, sekutu Amerika). Hal itu diprotes oleh Menteri Luar Negeri kita, kala itu Marty Natalegawa. Marty mengatakan, "itu mengganggu stabilitas kawasan". Obama marah. Maka ditegurlah Marty Natalegawa. Dia sadar betul kehadilan 2.500 marinir AS itu mengganggu kawasan Indonesia. Di lain pihak, China juga memiliki armada militer kuat yang dioperasikan kawasan Laut China Selatan. Posisi tersebut berdekatan langsung dengan pintu masuk perairan Indonesia.

"Betul China tidak memakai konstruksi tadi (pengamanan melalui militer). Tetapi China bukan berarti tidak siap. Itu makanya kemudian kapal selam negeri tirai bambu itu beroperasi di kawasan itu," tandasnya. Bukan tidak mungkin, militer Malaysia juga ikut menyatroni wilayah perbatasan Indonesia. (b)

tag: #Penjaga perbatasan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement