SYDNEY (TEROPONGSENAYAN)-Harga minyak mentah kembali anjlok. Kali ini ke kisaran US $ 60 per barel atau harga terendah sejak Juli 2009. Penurunan di prediksi masih terus berlangsung mengingat OPEC ngotot tak mau memangkas produksi.
Data Bloomberg, Senin (15/12/2014), harga penjualan minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman bulan Januari 2015 di ICE Future Europe Exchange di posisi US $ 60,28 per barel atau turun US$ 1,57 dibandung harga sebelumnya. Sedang di Sydney di jual sebesar US$ 61,13 per barel.
Penurun juga dialami oleh minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI). Di New York Mercantile Exchange diperdagangkan pada posisi US$ 57,81 per barel atau turun hingga US$ 2,14 dari harga sebelumnya. Baik minyak mentah jenis Brent maupun WTI menjadi rujukan penentuan harga minyak mentah di sejumlah negara termasuk Indonesia.
"Sentimen negatif tengah melanda pasar komoditas minyak mentah," ujar Michael McCharthy, Kepala Analis Strategis CMC Markets di Sydney.Para pemain tengah mempermainkan pasar sehingga tak ada yang memiliki inisiatif menurunkan produksi guna menyeimbangkan pasokan dengan permintaan.
Mengutip para analis pasar, mantan Presiden Indonesia Petroleum Association Lukman Mahfoedz mengungkapkan penurunan harga minyak diperkirakan masih berlanjut hingga tahun depan. "Para pelaku industri hulu migas dunia kini banyak yang memilih menunda melakukan investasi," ujar Lukman.(ris)