JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah terlihat hanya mengembangkan sektor perikanan tangkap saja. Sementara sektor lainnya ditinggalkan begitu saja. "Itu hal penting yang harus dilakukan pemerintah. Jangan fokus di perikanan tangkap saja, tapi harus juga serius di program budidaya," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi dalam kicauan twitternya @vivayogamauladi di Jakarta, Senin (22/12/2014).
Menurut Viva, aksi nyata dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti lebih sering meminta penenggelaman kapal ikan terkesan mengesampingkan sektor budidaya perikanan. "Tetapi jangan lupa soal perikanan budidaya. Potensinya besar, bisa merajai dunia. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan nelayan kita," tambah politisi muda PAN ini.
Namun begitu bukan berarti Viva Yoga tak memperhatikan sektor perikanan tangkap. "Jumlah nelayan kecil kita 2,7 juta tersebar di 3.216 desa pesisir. Semua miskin. Tidak semua memiliki kapal. Ada sebagai buruh saja," tutur dia lagi.
Oleh sebab itu, lanjut Viva Yoga, pemerintah harus menggerakkan semua sektor perikanan agar berjalan secara beriringan. "Maka program pemberdayaan nelayan dan masyarakat pesisir melalui program budidaya dan garam rakyat harus ditingkatkan lagi," tukas Viva.
Selain mengembangkan budidaya perikanan, kata Viva lagi, Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) perlu memberdayakan nelayan. "Dari kebijakan perikanan tangkap, security opproach-nya bu Susi harus ditambah dgn addead value approach, yaitu mencetak pelaut handal, cerdas dan sadar teknologi. Semakin banyak nelayan yang modern, akan memiliki efek ekonomi dan sosial positif bagi nelayan kecil. Bisa mengarungi, tidak hanya di laut teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), tetapi juga ke laut lepas," terangnya.
Untuk itu, kata Viva, pemerintah berkewajiban meningkatkan industri perkapalan nasional secara serius. Jangan hanya impor.(b)