JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Fraksi Partai Golkar DPR Zainuddin Amali mengingatkan pemerintah agar menyetop impor garam. Sebab, produksi garam lokal cukup melimpah. Apalagi, bukankah Indonesia adalah salah satu negara pantai terbesar di dunia, masak garam masih impor.
"Ini kan tidak benar masa di negara kita yang luas pantainya paling luas dari negara-negara lain, masa kita impor garam," kata Zaenuddin kepada TeropongSenayan, Sabtu (27/12/2014). Harusnya, pemerintah memperhatikan kalangan petani garam. Pasalnya harga paska panen selalu turun, petani selalu merugi karena hasil yang didapatkan kurang dari biaya tanam.
Menurut Zainuddin, yang belum lama ini mengadkan kunjungan kerja ke pulau Madura, petani garam pun semakin termarginalkan karena kalah dengan impor padahal persedian garan petani Indonesia sudah cukup. Karena itu, kata dia, harus ada kebijakan di tingkat nasional untuk memprioritaskan penyerapan garam hasil petani dalam negeri dan pilihan untuk impor jika kebutuhan dalam negeri sudah tidak tercukupi oleh pasokan garam petani.
Selain itu, dia juga mendesak agar pemerintah secepatnya mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras. "Kita itu pernah swasembada beras, masa sekarang kita tidak bisa, ini karena perhatian pada petani kurang," cetus Zainuddin.
Menurutnya, Indonesia bisa swasembada beras karena petani menerima bibit dan pupuk pada waktu yang mereka butuhkan. Saat itu, pengadaan benih sepenuhnya dikelola oleh pemerintah daerah, bukan pemerintah pusat. Dia menilai, pengadaan pupuk di pemerintah pusat sangat rawan penyimpangan, sehingga target swasembada beras pun sulit tercapai. (b)