JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mempertanyakan maksud Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang datang ke Istana sebelum diperiksa Bareskrim Polri.
"Saya sedang bertanya apa makna Ahok mendatangi Istana sebelum ke Bareskrim," ujar Muzani di Nusantara I Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Lebih lanjut ia mengatakan, kedatangan Ahok ke Istana dengan kapasitas sebagai gubernur DKI bisa menimbulkan berbagai persepsi.
"Itu saya sedang bertanya-tanya, sampai sekarang saya belum mendapatkan jawabannya. Apakah Ahok sedang menunjukkan bahwa dia dekat dengan presiden, apakah Ahok sedang menunjukkan dia minta perlindungan presiden. Apa makna di balik itu semua," ucap anggota Komisi I DPR RI ini.
Jika dilihat dari konteks politik, lanjut dia, sowannya Ahok ke Istana menemui Jokowi di tengah persoalan yang tengah dideranya, tentunya kurang relevan.
"Secara politis hal itu kurang bagus, karena presiden adalah kepala negara, gubernut adalah kepala daerah ditingkat provinsi. kemudian ada masalah, gubernur itu harus hadapi masalahnya. Sebagaimana gubernur-gubernur yang lain," tandas dia.
Saat ditanya apakah Bareskrim Polri perlu meminta izin presiden untuk memeriksa Ahok, Muzani menepisnya.
"Nur Alam (Gubernur Sulawesi Tenggara) saja diperiksa KPK tanpa izin presiden, Rano Karno (Gubernur Banten) juga dulu diperiksa KPK terkait bank Banten tidak sowan ke Istana," sindir dia.(yn)