JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Presiden Joko Widodo, Senin (19/1/2015) mengumumkan dan melantik 9 anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Dipastikan, dari nama-nama itu tidak ada nama AM Hendropriyono yang sebelumnya santer disebut bakal masuk istana sebagai anggota Wantimpres.
Hendropriyono memang mengaku ditawari menjadi anggota Wantimpres oleh Presiden Jokowi. Tetapi, ia menolak tawaran itu.
"Saya memang ditawari oleh Pak Presiden, dan diminta oleh ibu Mega dan pak Surya Paloh. Tetapi saya menolak," demikian penjelasan tertulis Hendropriyono yang diterima TeropongSenayan, Senin (19/1/2015).
Lalu, mengapa Hendropriyono menolak masuk Istana? Inilah beberapa alasan yang ia jelaskan melalui keterangan tertulisnya:
- Anak saya ada di pemerintahan, malah menantu saya juga ada di istana menjadi Dan Paspampres. Tidak elok sama sekali jika saya juga ada di istana.
- Saya sudah 3 kali duduk di Kabinet. Tidak baik bagi Indonesia yang memiliki 250 juta penduduknya. Seperti tidak ada orang lain saja di Republik Indinesia ini, yang lebih layak daripada saya.
- Saya dulu berjuang di kubu Jokowi-JK bukan karena saya ingin kedudukan. Tapi demi cita-cita Republik Indonesia menjadi lebih baik.
- Usia saya tahun ini sudah 70 tahun. Dalam kehidupan prajurit kita berpendirian, bahwa orang yang bijak adalah yang tahu kapan dia harus berhenti. Karena itu saya mohon jangan ada lagi di antara kalian kawan-kawanku yang menyesalkan jika saya tidak ada lagi di pemerintahan.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo melantik 9 orang anggota Watimpres di Istana Negara, Jakarta. Kesembilan nama tersebut, yakni Abdul Malik Fadjar (tokoh Muhammadiyah, mantan Menteri Pendidikan), KH. Hasyim Muzadi (mantan Ketua Umum PBNU), Yusuf Kartanegara (PKPI), Suharsno Monoarfa (politisi PPP), Rusdi Kirana (Wakil Ketua Umum PKB, presiden direktur Lion Air), Subagyo HS (mantan KASAD), Sri Adiningsih (ekonom), Sidarto Danusubroto (mantan ketua MPR/poltikus PDIP), Jan Darmadi (Nasdem).(yn)